Brakk
Semua yang berada di dalam ruangan itu menatap seseorang yang baru saja membuka pintu dengan kasar, Juan yang melihat Ozy langsung saja berlari menghampiri Ozy. Ozy yang melihat Juan berlari ke arahnya dengan reflek merentangkan tangan dan langsung menggendong anaknya menuju Denis yang duduk dengan menatap tajam wanita di depannya, mungkin kah Denis cemburu karena wanita itu menatap Ozy penuh minat.
"Ada apa sayang?" tanya Ozy kepada Denis, melihat sesuatu yang aneh Ozy memegang rahang Denis pelan dan sedikit memiringkannya memperlihatkan pipi kiri Denis yang memerah.
"Ada apa dengan pipi mu?" tanya Ozy datar, Denis menatap Ozy yang menatapnya datar.
"Dia" balas Denis seraya menunjuk wanita itu dengan dagunya.
"Apa yang terjadi?" tanya Ozy lagi, Denis mengangkat bahu acuh.
"Tanya Juan, sedari tadi wanita itu menyalahkan anak kita" wanita yang berada di depan Denis mendengar itu seketika terkejut, terkejut ketika mendengar Denis berkata anak kita.
"Jelaskan" ucap Ozy penuh penekanan dan menatap Juan yang berada di gendongannya.
"T-tadi dia ejek-ejek Juan" ucap Juan seraya menunjuk teman sekelasnya.
"Dia temannya Hendra, dia bilang Juan gak punya ibu padahal Juan punya Papa" ucap Juan dengan mata yang berkaca-kaca, Ozy yang melihat itu seketika rahangnya mengeras.
"Turunlah" Ozy menurunkan Juan di pangkuan Denis, dalam sekejap Ozy menelpon seseorang dan menyuruhnya menyusul ke tempat dimana ia berada dalam waktu 1 menit.
"Kau kariawan baru di ZyD'grup kan?" tanya Ozy kepada wanita itu, dan wanita itu mengangguk dengan malu-malu.
"Kau ku pecat" mendengar itu, wanita itu kini menatap Ozy marah.
"Memangnya kau siapa yang berani-beraninya memecat ku, asalkan kau tau aku ini sekretaris CEO di sana!!" Ozy mengangkat alis sebelah, perasaannya ia tak pernah merekrut sekretaris perempuan sama sekali. Lagi pula ia sudah punya sekretaris terpercaya.
"Oh benarkah?" wanita itu menatap Ozy remeh.
"Benar, aku bisa saja menyuruh bos ku untuk menjatuhkan mu!" Ozy terkekeh dan menatap arloji yang berada di tangannya.
"Oke aku percaya" balas Ozy acuh.
Tok Tok
"Masuk" kepala sekolah yang sedari tadi hanya diam itu, menyuruh seorang yang mengetuk pintu agar masuk.
Wanita yang dari tadi menatap pintu itu seketika membungkuk hormat kepada seseorang yang baru saja masuk. Ario menatap wanita yang membukuk kepadanya dengan acuh, Ario terus berjalan dan membungkuk kepada Ozy serta Denis yang berada di depannya.
"Paman kenapa aku tidak?" tanya Juan polos, Ario yang mendengar itu tersenyum tipis dan membungkuk kepada Juan agar membuat anak bosnya senang.
"Maaf pak Ario kenapa membungkuk seperti itu kepada mereka?" tanya wanita itu kepada Ario yang kini berdiri tegap di samping Ozy. Ario menatap datar wanita yang memanggilnya pak, Ario melirik Ozy sekilas. Dari yang ia lihat wanita itu tak tahu siapa bos sebenarnya, Ario berdehem dan menjawab dengan santai.
"Tentunya aku harus membungkuk, karena aku tau tata krama dengan atasan ku" wanita itu menatap Ario bingung.
"Karena orang yang berada di sampingku adalah bos sekaligus tuanku" ucap Ario tegas, Juan yang berada di pangkuan Denis menatap kagum Ario.
"Wahh paman keren, Juan ingin menjadi seperti paman" Ozy menatap Juan dengan alis berkedut.
"Heii bocah, Daddy mu lebih keren dari pada dia" ucap Ozy tak terima seraya menunjuk Ario di sampingnya, Ario yang tidak tahu apa-apa hanya diam. Dia sudah beberapa kali melihat momen seperti ini ketika ia sedang berada di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is My Gender?[✓]
Teen FictionApa yang akan terjadi jika kamu memiliki dua gender sekaligus? WARNING: -cerita gay -m-preg -brother complex -18+ -pure imajinasi author -ini hanya cerita fiktif belaka