36

12.8K 867 13
                                    

6 tahun kemudian

Kaki jenjang itu membuat langkah lebar bagi pemuda bertubuh tinggi yang baru saja tiba di Indonesia, di ikuti oleh beberapa orang di belakangnya. Pemuda bertubuh tinggi itu berjalan keluar dan langsung saja membuat ia menjadi pusat perhatian.

"I'm back for you, Denis" ucap pemuda itu dengan senyuman terpatri di bibir seksinya.

Ozyan Azedara, pemuda bertubuh tinggi itu kini tengah berjalan menuju mobil yang menunggu dirinya sedari tadi. Senyum Ozy tak luntur itu membuat bawahannya yang melihat itu menatapnya ngeri.

"Biar aku saja yang membawanya, kau naiklah dengan mereka" ucap Ozy kepada sopir pribadinya dan di balas anggukan oleh sang sopir.

"Kalian langsung saja pergi ke mansion, aku akan menjemput nyonya besar untuk memperkenalkan dia ke kalian" setelah mengatakan itu Ozy langsung masuk begitu saja ke dalam mobil miliknya dan mengendarai dengan kecepatan normal menuju kesuatu tempat, tempat di mana kekasihnya berada.

Sedang enak-enaknya berkendara sambil memikirkan Denis, Ozy di buat kaget dan dengan reflek mengerem mendadak, membuat suara decitan dari ban mobil itu terdengar sangat keras.

"Huhh hampir aja" Ozy keluar dari mobilnya dan segera menghampiri anak kecil yang hampir ia tabrak itu.

"Kau tak apa-apa nak?" tanya Ozy kepada bocah yang terlihat masih berumur 5 tahun. Ozy menatap manik bocah itu yang sedikit berair, Ozy di buat terpana karena mata itu sangat indah.

"Emm, Juan gak apa-apa paman" ucap bocah yang bernama Juan itu seraya menghapus air mata yang mulai jatuh dari pelupuk matanya.

"Kau tak terluka sedikitpun?" tanya Ozy lembut, untuk tak membuat anak itu takut. Ozy tersenyum tipis karena mendapatkan gelengan lucu dari bocah itu.

"JUAN" mendengar orang yang memanggil namanya, Juan berbalik dan segera berlari menuju orang yang baru saja memanggil namanya.

"PAPA" Juan segera memeluk orang yang ia panggil papa itu erat.

"Apa yang terjadi? kau tak apa? kau terluka atau tidak?" Juan menghentikan sang papa yang memeriksa seluruh tubuhnya itu.

"Papa, Juan baik-baik saja" ucap Juan seraya memegang tangan sang Papa.

"Lalu apa yang terjadi?" tanya sang Papa seraya tersenyum lembut ke sang anak, melupakan keberadaan seseorang yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan rindu.

"Paman itu hampir menabrak ku Papa" ucap Juan sangat-sangat jujur seraya menunjuk Ozy yang masih menatap orang yang ia rindukan itu. Pemuda yang sedari tadi hanya memfokuskan perhatiannya kepada sang anak itu mulai mengalihkan pandangannya menuju seseorang yang anaknya itu tunjuk.

Pemuda itu tertegun ketika melihat orang yang hampir menabrak anaknya itu, orang yang ia rindukan sedang berada tak jauh di depannya. Ozy melangkah mendekati Denis yang hanya beberapa langkah darinya, Denis yang melihat Ozy melangkah mendekatinya itu kini mulai berdiri dan langsung saja menubruk tubuh tegap yang ia rindukan beberapa tahun belakangan.

"Abang Zy" panggil Denis lirih.

"Iya sayang, aku disini" ucap Ozy seraya memeluk Denis erat seolah-olah tak ingin melepasnya barang sedetikpun.

"Abang Zy lama, Denis rindu" Ozy tersenyum tipis dan mengusap punggung Denis untuk menenangkan pujaan hatinya yang kini mulai menangis.

"Maafkan aku, ayah benar aku orang yang bodoh. Tapi aku bisa berhasil" Ozy melepaskan pelukannya dan kini menatap pemuda yang berada di depannya itu seraya tersenyum. Ozy menghapus perlahan air mata Denis yang terdapat di pipinya.

What Is My Gender?[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang