Ozy dengan susah payah membuka pintu apartemen miliknya karena Denis yang berada di gendongannya. Walaupun susah pintu apartemen itu terbuka, langsung saja Ozy masuk tanpa melepaskan sepatu yang sedang ia gunakan itu.
Setelah menidurkan Denis di kamarnya dan melepaskan sepatu serta mengganti bajunya, Ozy kembali ke depan untuk menutup pintu sekaligus membuka sepatu. Ozy berjalan perlahan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, dia sedikit berkeringat tadi.
Di kamar mandi Ozy memikirkan sesuatu, sesuatu yang membuatnya merasa bersalah. Selesai dengan acaranya mandi, Ozy kini berjalan perlahan menuju lemari baju yang tak jauh dari tempat tidur itu.
Selesai menggunakan baju kini yang akan Ozy lakukan adalah tidur. Dapat Ozy lihat Denis yang masih tertidur pulas dengan nafas yang teratur, Denis terlihat imut ketika tidur berbeda sekali dengan dirinya.
"Good night baby" ucap Ozy seraya mencium kening Denis.
Ozy dengan segera mengambil posisi untuk tidur, Ozy dengan perlahan menggapai tubuh Denis untuk dipeluknya.
"Keknya gue harus tidur bareng lo setiap hari deh" ucap Ozy lirih seraya mendusel-dusel ke Denis yang masih nyaman tertidur, Denis sama sekali tak terganggu dengan hal itu.
"Ehh jangan gitu goblok entar lo di depak Ayah" ucap Ozy seraya menepuk jidatnya sendiri, melupakan hal penting yang harus ia ingat.
"Tapikan gue gak ngapa-ngapain" lanjut Ozy, Ozy kini seperti orang gila ia berbicara entah dengan siapa. Jika ada hantu yang baik hati mendengarkan, Ozy akan sangat bersyukur akan hal itu.
"Tapi entar si kecebong satu pasti gak bakal bolehin gue tidur sama Denis, dia pasti bakal ngawasin pergerakan gue terus" ucap Ozy cemberut karena mengingat Zaka yang sudah mengetahui jika ia menyukai Denis.
"Lo ngomong sama siapa sih" ucap Denis seraya berusaha berbalik tapi tak bisa karena Ozy memeluk pinggangnya erat.
"E-eh gue ganggu ya" Ozy menatap Denis dengan tampang watados, sedangkan Denis menatap Ozy malas.
"Iya, makanya lo tidur juga biar lo gak ngeganggu gue yang lagi tidur" Ozy hanya membalas perkataan Denis dengan anggukan.
"Tapi gue peluk lo ya" Denis menatap Ozy dengan alis yang terangkat.
"Tanpa lo bilang pun lo bakal tetap peluk gue, contohnya sekarang" ucap Denis seraya menatap tangan Ozy yang memeluk erat pinggangnya.
"Hehehe" Ozy hanya mampu membalas perkataan Denis dengan cengiran handalnya.
"Ck kek kuda lo lama-lama" Denis kembali berusaha berbalik badan dan kini ia berhasil karena Ozy melonggarkan pelukannya.
"Udah...sekarang tidur, capek juga gue ngehadapin lo tadi" Denis kini memeluk tubuh Ozy.
"Hahaha kalau gak jago gak usah sok-sokan buat ngalahin gue" ucap Ozy dengan nada sombong.
"Akhh" teriak Ozy kesakitan, lagi dan lagi Denis menggigit tubuhnya.
"Lo itu mau ngasih tubuh gue watermark atau apaan dahh, suka banget gigit gue"
"Diem lo, tidur" ucap Denis seraya mendusel-dusel ke Ozy, sedangkan Ozy ia kembali mengangguk menuruti perintah yang adiknya suruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is My Gender?[✓]
Fiksi RemajaApa yang akan terjadi jika kamu memiliki dua gender sekaligus? WARNING: -cerita gay -m-preg -brother complex -18+ -pure imajinasi author -ini hanya cerita fiktif belaka