33

12.6K 859 14
                                    

Sementara ayah dan bunda membahas tentang bagaimana mana Ozy kedepannya, sedangkan Ozy sendiri kini tengah memeluk Denis seraya terus menerus mengucapkan kata maaf kepada pemuda itu.

"Maaf" ucap Ozy merasa bersalah.

"Gue udah ngebuat lo kayak gini" ucap Ozy entah keberapa kalinya.

"Abang jangan minta maaf" ucap Denis seraya memeluk erat Ozy dan mendusel-duselkan kepalanya kepada dada bidang milik Ozy.

"Tapi gu-" ucapan Ozy terhenti karena tangan Denis yang menyentuh bibir seksehhnya.

"Sstt udah" Denis menyentuh bibir Ozy dengan jari telunjuk agar tak bicara lagi. Apakah saatnya ia akan jujur kepada abangnya ini, mungkin ini saat yang tepat.

"Abang dengerin adek" Ozy pun mengangguk dan kini menatap lekat Denis yang sedang menatapnya juga. Untuk saat ini Ozy fokus ke wajah yang semakin hari semakin cantik itu.

"S-sejujurnya adek juga s-suka sama abang" ucap Denis malu-malu dan memilih menyembunyikan wajahnya yang memerah di dada bidang Ozy.

"Serius dek?" Ozy tersentak karena dengan tiba-tiba Denis menyembunyikan diri dan serta kata-kata yang Denis ucapkan. Ozy yang merasakan Denis yang mengangguk, senyum Ozy kini mulai muncul Ozy kini mengeratkan pelukannya di pinggang ramping itu.

"AKHH" teriak Ozy karena tiba-tiba saja Denis menggigit kuat dadanya, dan itulah kebiasaan Denis ketika bersama Ozy.

"Kenapa sih dek" ucap Ozy seraya mengelus dadanya yang baru saja di gigit Denis.

"Malu" ucap Denis lirih suaranya teredam karena ia masih menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Ozy.

"Udah mendingan lo tidur" suruh Ozy karena Denis pasti lelah. Denis pun mengangguk menyetujui apa yang Ozy katakan, tak lama setelahnya dapat Ozy dengar dengkuran halus dan nafas teratur Denis. Ozy memperhatikan Denis hingga beberapa menit dan acara itu berhenti ketika sesuatu yang mengganggunya.

Tok tok tok

Ketukan itu membuat Ozy mengalihkan pandangannya dan memfokuskan ke arah pintu yang di ketuk tadi. Pintu di buka dan muncullah ayah dengan muka datarnya.

"Ke ruangan ayah sekarang" Ozy yang mendengar perintah itu hanya mengangguk dan dengan perlahan melepaskan diri dari Denis yang memeluknya erat.

"Eghh" leguhan Denis dengan kerutan alisnya yang tampak jelas.

"Sstt gue di sini" bisik Ozy lembut tepat di telinga Denis, dan Denis pun kini mulai tenang kerutan alisnya pun menghilang. Melihat itu dengan segera Ozy keluar dari kamar Denis untuk segera pergi ke ruangan kerja ayahnya.

Di rungan yang penuh buku dan berkas-berkas penting itu membuat kesan menakutkan bagi Ozy, karena di sinilah tempat biasa Ayahnya memarahinya dan menghajarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di rungan yang penuh buku dan berkas-berkas penting itu membuat kesan menakutkan bagi Ozy, karena di sinilah tempat biasa Ayahnya memarahinya dan menghajarnya. Bukan dia saja Zaka juga termasuk tapi di antara ketiganya hanya Denis yang tak pernah dan ialah yang paling sering.

What Is My Gender?[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang