Setelah teman-temannya pulang kini Denis sedang rebahan santuy, besok dia akan sekolah kembali dan besok malam dia akan party dengan teman-teman se-gengnya. Itulah yang dia bahas tadi dengan kedua sahabatnya.
"Gerah banget mandi aja ya lah biar gak gerah"
Denis pun beranjak dari acara rebahan santuy menuju ke kamar mandi untuk mandi tentu saja.
"Huhh gini ya rasanya jadi cewe waktu mens gue jijik sendiri liatnya" ucap Denis seraya membersihkan kotoran yang ia keluarkan,selesai membersihkan Denis menuju ke arah Shower.
"Gue ini apa" gumamnya sendu.
Air perlahan-lahan membasahi tubuh miliknya dan ada sedikit darah yang mengalir di bagian paha dalamnya.
"Kok gue gini?" tanya entah kepada siapa
Air mata Denis sudah tak terbendung lagi air mata berharga itu mengalir dan menyatu dengan air yang di keluarkan shower.
"Gue pengen normal" pintanya
"Ini kalau gue kocok juga bakal bereaksi" ucapnya sambil memegang sesuatu yang tidak terlalu panjang itu.
"Hahh kata Bunda gue harus bersyukur"
"Tapi gue pengen kek temen-temen gue"
Perlahan-lahan Denis menangis, air matanya pun menyatu dengan air shower.
"Kenapa gue kek gini"
"Kenapa gue berbeda kenapa?"
"Gue orang aneh ya haha kan cuman gue yang kek gini"
"GUE ANEH"
"Gue aneh..."
tok tok tok
"Dek lo kenapa teriak" teriakan serta gedoran seseorang dari luar membuat Denis tersadar dari rasa sedihnya.
"Dek lo gapapa kan" dapat Denis dengar dengan jelas nada khawatir abangnya. Dan tak lama kemudian keluarlah Denis yang di balut dengan handuk yang melilit di pinggang rampingnya.
"Yaampun dek Aurora lo keliatan" ucap Ozy sambil menutup mata suci miliknya.
"Ck aurora-aurora, aurora bapak lo noh" balas Denis seraya menatap Ozy kesal.
"Lahh bapak gue kan bapak lo juga dek"
"Terserah" Denis memutar matanya malas, malas dengan abangnya yang mengganggunya waktu menggalaunya. Denis berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian yang akan ia gunakan sekarang.
"Lo udah pake baju kan" Ozy membuka matanya dan langsung menatap Denis yang sedang mengeringkan rambutnya.
"Gue laki bang lo gak tutup mata juga gapapa" ucap Denis tanpa menatap Ozy yang ada di belakangnya.
"Yakin lo, kalau lo laki" pertanyaan itu sukses membuat gerakan Denis berhenti, pertanyaan yang ia sendiri tak tahu jawabannya. Denis berbalik dan menatap Ozy dengan mata yang mulai memerah dan berkaca-kaca. Denis menatap Ozy seraya tersenyum.
"Gue juga gak tau bang hehe" balas Denis dengan senyuman manis yang dimana membuat Ozy merasa bersalah.
"Dek maksud gue...dek maafin gue, gue gak bermaksud nyakitin lo, mulut asu" ucap Ozy merasa bersalah dan menampar mulut busuk miliknya.
"Gue gapapa karena kenyataannya begitu" ucap Denis yang kembali mengeringkan rambutnya, Ozy menatap punggung milik adiknya itu sendu. Dengan perlahan Ozy mendekat setelah dekat Ozy memeluk Denis dari belakang dan tangan Ozy memeluk erat pinggang ramping Denis.
"Jangan sedih. Maafin gue. gue salah dek. lo boleh pukul gue asalkan lo jangan nangis hati gue gak kuat ngelihatnya" ucap Ozy tepat di telinga Denis sebab Ozy lebih tinggi dari Denis.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is My Gender?[✓]
Fiksi RemajaApa yang akan terjadi jika kamu memiliki dua gender sekaligus? WARNING: -cerita gay -m-preg -brother complex -18+ -pure imajinasi author -ini hanya cerita fiktif belaka