25

14.7K 922 27
                                    

"Hmm"

"...."

"Iya"

"...."

"Lo bisa sabar gak"

"...."

"Hmm"

Tutt

Panggilan telpon singkat itu terputus, karena pemuda yang menerima telpon itu memutusnya tanpa seizin sang penelpon, lagi pula untuk apa meminta izin terlebih dahulu.

Dengan langkah panjang pemuda itu kini berjalan menuju kamar yang sudah ia siapkan sedari tadi, dengan pemuda lain yang berada dalam gendongannya. Fathir membuka perlahan pintu itu walaupun susah karena pemuda yang ia gendong itu tengah memeluknya.

Clek

Pintu kamar itu terbuka, dengan segera Fathir berjalan menuju tempat tidur yang berada di kamar itu. Fathir dengan perlahan meletakkan pemuda yang ia gendong itu di atas tempat tidur yang akan ia gunakan.

"Maaf" ucap Fathir seraya menatap pemuda yang menatapnya dengan mata sayu dan muka yang memerah, itu Denis.

Fathir menuju arah pintu dan menguncinya dari arah dalam, Fathir kembali mendekati Denis yang terlentang di atas tempat tidur. Ketika sudah dekat, dengan segera Fathir merobek pakaian yang sedang Denis kenakan.

Fathir memantung di tempat, terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat. Ini baru pertama kali untuk dirinya sempat ada pikiran random di pikirannya, jadi dia ini straight atau gay?

"Wow" seru Fathir sebab terkejut.

"Pantesan Ozy pernah bilang lo itu spesial" ucap Fathir seraya menjauh dan menatap Denis yang kini tanpa busana sedikitpun.

"Atau jangan-jangan Ozy suka sama lo soalnya lo kek gini?" Fathir kini mengeluarkan handphone dari kantong celana yang ia kenakan.

Crek

(Anggap aja suara kamera handphone)

Fathir tersenyum tipis seraya menatap hasil jepretan kamera handphone miliknya, dia tak menyesal sama sekali ketika gadis itu menawarkan ini walaupun yang ia lakukan ini akan mengecewakan pujaan hatinya.

"Sekali lagi maafin gue" Denis masih saja menatap Fathir tanpa sepatah katapun.

"Kalau gue gak nurut, gue gak bakal ada apa-apa lagi" Fathir berjalan mendekati Denis yang masih saja menatap Fathir dengan tatapan sayu miliknya. Fathir kini mengukung Denis yang berada di bawahnya, Fathir dapat merasakan sesuatu di bawah sana sesuatu yang keras.

Cupp

Bibir yang menggodanya dari tadi itu kini ia isap dan menggigit kecil, tangan Fathir tak tinggal diam tangannya kini suda mencubit gemas puting pink yang menggoda itu.

"Ahhm" desah Denis di sela-sela ciuman panasnya.

Fathir melepas ciuman panasnya itu kini memilih menatap Denis yang semakin terangsang, dengan tangan kirinya yang masih mencubit gemas puting Denis. Fathir menghembuskan nafas panjang ketika ia sadar ia juga terangsang.

Kini Fathir mulai membuka resleting celana yang ia gunakan sekaligus celana dalamnya, hanya setengah tak sampai lepas. Kejantanan yang perkasa itu mulai menampakkan diri, Fathir menggapainya sekaligus mengarahkan ke arah hole yang menarik perhatiannya sedari tadi. cukup beruntung baginya, tinggal pilih cuyy.

Ketika kepala penis itu akan bersentuhan dengan hole kenikmatan, dobrakan pintu itu menghentikan Fathir sekaligus tinjuan yang baru saja ia dapatkan yang membuatnya jatuh dari atas tempat tidur.

What Is My Gender?[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang