Sudah satu bulan berlalu ada sedikit perubahan yang terjadi, Denis dan Fathir menjadi semakin dekat entah sejak kapan keduanya dekat. Sedangkan Ozy tidak ada yang berubah dari dirinya.
Reza semakin menunjukkan bahwa ia sangat mencintai sahabatnya itu, akhir-akhir ini dia di buat cemburu oleh seorang siswi yang suka mendekati Rizky-nya. Entah sejak kapan ia mencintai Rizky dia tidak pernah merasakan cinta sedalam itu ke mantan-mantannya.
Bel tanda mulainya pelajaran telah berbunyi dua menit yang lalu tapi Denis dan Reza masih berada di aula, sekarang sedang free class karena kini mereka akan memilih siapa calon ketua OSIS.
Mereka hadir karena Rizky yang mencalonkan dirinya menjadi Ketua OSIS, kalau saja Rizky tidak mencalonkan diri keduanya akan membolos karena bagi mereka itu tidak penting.
"Gue gak yakin kalau Rizky yang bakal jadi ketos" ucap Denis menatap Rizky yang berada lumayan jauh dari mereka.
"Gak boleh gitu, kita sebagai sahabat harus saling mendukung" ceramah Reza.
"Helehh gue gak yakin, soalnya dia aja sering bolos" ucap Denis memutar matanya malas.
"Iya juga ya, mungkin aja kali ini dia gak bakal bolos" Reza tetap akan mendukung sahabatnya itu walaupun dia sendiri yang terkadang mengajak Rizky untuk bolos.
Denis hanya mengangguk kapanpun itu dia akan selalu mendukung sahabatnya walaupun dia tidak yakin sahabatnya itu menang. Dia juga terheran-heran kenapa tiba-tiba Rizky mendaftarkan diri menjadi ketos.
Padahal sedari SD Rizky tak pernah mengikuti organisasi apapun, baru sekarang ia mengikuti Organisasi seperti itu.
"WOYY" teriak pemuda dari belakang Denis yang otomatis mengagetkan Denis sementara Reza masih menatap lekat sang sahabat di depan sana tanpa menghiraukan sekitar, orang yang niat mengagetkannya pun tak mempan.
"Lo bisa normal dikit gak sih" ucap Denis sambil menatap kesal orang yang mengagetkannya.
"Tau tuh malu-maluin" ucap Erik setuju karena akibat teriakan Haikal tadi mereka kini jadi pusat perhatian.
"Ehh kudanil kok lo sewot ae sih" ucap Haikal ngambek melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Erik kesal.
"Uwekk jijik babi" ucap Erik seraya mempraktekkan gaya orang muntah.
"Keknya kalian berdua deh yang gak normal" ucap Zafir dan di balas anggukan oleh mereka semua termasuk Erik dan Haikal.
"Ehh enggak deh keknya" ucap Erik ketika sadar dengan perkataan Zafir.
"Ck tolol" Denis memutar matanya malas, kenapa sih teman abangnya ini gak ada yang benar otaknya sama-sama sebleng semua. Fathir berjalan ke arah Denis dan merangkul tubuh Denis untuk mendekat.
"Nanti malam lo free gak" tanya Fathir langsung tanpa basa-basi.
"Gak tau" balas Denis seraya mengangkat bahu tanda tidak tahu.
"Kalau gak temenin gue"
"Kemana?" tanya Denis seraya melepaskan rangkulan Fathir, berat coy.
"Ada entar gue chat lo kalau jadi"
"Ck terserah" Denis pun menarik Reza kedepan karena dia stres sendiri ketika melihat Reza yang cemburu,
Kenapa sahabatnya ini sangat lebay.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is My Gender?[✓]
Teen FictionApa yang akan terjadi jika kamu memiliki dua gender sekaligus? WARNING: -cerita gay -m-preg -brother complex -18+ -pure imajinasi author -ini hanya cerita fiktif belaka