15. CAPEK ENGGA?

866 56 0
                                    




Kamu Itu Jodoh Saya


•••

"Assalamualaikum, Istri." salam Mahen mendekati istri kecilnya.

Tifa langsung bangkit dari tengkurapnya dan naik keatas pangkuan suaminya. Memeluknya erat dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Mahen.

Mahen sedikit terkejut. Tapi ia juga membalas dengan erat pelukan yang sang istri beri secara mendadak tersebut.

"Pulangnya lama banget." gerutu Tifa.

Mahen yang mendengar pun terkekeh. "Jawab salamnya dulu, dong. Kok ngedumel, hm?" gemas Mahen.

"Waalaikumsalam," ucap Tifa.

"Maaf ya, sayang. Tadi di resto rame banget." ucap Mahen lembut.

Tifa nampak berpikir dan mencerna omongan suaminya itu.

Rame banget di resto apa ketemuan ama cewek? Batin Tifa.

"Jangan pulang malem-malem lagi. Aku takut di apart, sendiri." ucap Tifa.

Mahen mengangguk. Ia paham dengan istrinya itu.

"Iya sayang. In Sya Allah gak gitu lagi." ucap Mahen lembut.

Tifa pun mengangguk sebagai balasan.

Masih dengan posisi sama. Tak ada yang mau melepaskan pelukannya. Justru kedua suami istri ini malah menikmati pelukan yang mereka beri masing-masing.

Menikmatinya dengan tenang dan damai.

"Capek engga?" tanya Mahen tiba-tiba.

Tifa mendongak, menatap bingung suaminya itu.

"Aku?"

Mahen mengangguk gemas.

"Engga, Mas. Emang kenapa? Mau aku pijetin?"

"Boleh aku minta sekarang?" tanya Mahen lagi dengan tatapan sendu.

Tifa meneguk salivanya. Ia paham dengan pertanyaan itu.

"Emang kamu gak capek?"

Mahen menggeleng cepat.

"Boleh." ucap Tifa menunduk malu-malu.

Mahen tersenyum, ia mengecup kening istrinya dengan lembut dan menarik dagunya agar melihat wajahnya.

Mahen mendekatkan bibirnya kedepan bibir Tifa. Dekat, sangat dekat.

Tifa sudah ikhlas dan pasrah apa yang akan terjadi malam ini.

Bibir mereka bertemu, hanya satu detik. Karena setelahnya Tifa memalingkan diri dan malah memeluk Mahen, menyembunyikan kembali wajahnya di ceruk leher Mahen.

Mahen tidak marah. Justru ia terkekeh geli atas sikap istrinya barusan.

"Kenapa?" tanya Mahen lembut sembari mengelus kepala istrinya dengan sayang.

"Malu," jawab Tifa pelan.

"Ngapain malu, hm? Sama suami sendiri, sayang. Ibadah lho,"

•••



Jumat, 13 Mei 2022

18:17

Jangan lupa vote dan komen.

Terima kasih.

Kamu Itu Jodoh Saya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang