Kamu Itu Jodoh Saya
•••
Lalu setelahnya Tifa mulai membuka kerudungnya dan juga melepas ikat rambutnya.
Ia meletakkan kerudungnya di atas laci meja samping dan mulai merebahkan tubuhnya di atas kasur membelakangi Mahen.
Jujur saja, ia masih agak canggung dan malu.
Apalagi sikap Mahen yang masih dingin begitu saja sedari hari perjodohan itu.
Tifa mulai memejamkan matanya walau saat ini dirinya belum mengantuk. 5 menit kemudian, ada sebuah pergerakkan. Dan itu ulah Mahen. Ia merebahkan dirinya di samping sang istri setelah selesai membaca khitabnya dan juga menaruhnya kembali.
"Dosa jika tidur membelakangi suami." celetuk Mahen tiba-tiba.
Tifa yang memang belum tidur pun merasa terciduk. Lantas membalikkan dirinya menghadap Mahen.
"Maaf," ucap Tifa tulus.
Mahen berdehem sebagai balasan.
"Gak bisa tidur?" tanya Mahen.
Tifa menggeleng polos.
"Sini," ucap Mahen.
Tifa memperlihatkan wajah bingung nya. Maksudnya?
"Apa?"
"Deketan, saya peluk."
Tifa meneguk salivanya karena tak menyangka. Walau dirinya juga mendekatkan diri lebih dekat lagi dengan Mahen dan mulai menelusupkan kepalanya di dada bidang Mahen.
Mahen membalas pelukan istrinya dan mencium kening Tifa untuk kedua kalinya setelah ijab qabul tadi pagi.
Jantung keduanya pun berdetak lebih kencang dari biasanya.
Mereka pun masuk ke alam mimpinya masing-masing dengan cara memeluk satu sama lain. Memberikan kehangatan kepada pasangan satu sama lain.
•••
Jumat, 6 Mei 2022
02:29
Jangan lupa vote dan komen.
Terima kasih. 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Itu Jodoh Saya {END}
Ficção AdolescentePerlakukan lah wanita mu dengan sebaik-baiknya kamu memperlakukan dirimu sendiri. Jangan menyakitinya, walaupun kamu ingin melakukannya. "Saya udah gak perawan, emangnya mau sama saya?" "Kenapa saya harus gak mau?" ~~~~~ "Kamu itu jodoh saya, ke...