26. PERUT AKU SAKIT KAMU GAK NGERTI

750 42 0
                                    



Kamu Itu Jodoh Saya



•••





"Shh... Mas sakit... " rengek Tifa memegangi perutnya.

Setelah melaksanakan shalat isya, ia masuk ke kamar mandi dan ternyata ia sedang kedatangan tamu bulanan.

Mahen menghampiri istrinya dan duduk di tepi ranjang.

"Aku kebawah dulu ambil kompresan, ya?"

Tifa menggeleng. "Pengin pulang aja,"

"Tapi perut kamu sakit, sayang. Nginep disini dulu, aja ya?"

"Engga mau. Maunya pulang," ucap Tifa kembali merengek.

"Oke, kita pulang." ujar Mahen final.

"Gendong," ucap Tifa manja merentangkan kedua tangannya.

Mahen mengangguk dan mengangkat istrinya untuk ia gendong ala koala.

Mahen menuruni tangga. Dan semua keluarga nya berkumpul di ruang tamu.

Ada Abi dan Uminya, Kakak nya Mahen yang bernama Jihan. Serta ada satu anak kecil laki-laki itu putra dari Jihan dan Akmal. Suaminya Jihan.

Serta ada dua santri pengawas.

"Itu kenapa mantu Umi kok digendong, Hen?" tanya Fatimah, Uminya Mahen.

"Lagi sakit perut Umi," jawab Mahen.

"Ya Allah. Kenapa dibawa keluar?" khawatir Umi.

"Mau pulang aja katanya." ujar Mahen menjelaskan.

"Yaudah, kamu hati-hati bawa mobilnya, Hen. Jangan sampe kenapa-kenapa Mantu Abi." pesan Adam.

"Iya, Abi." ujar Mahen.

"Nih kunci mobil kamu, Nak." ucap Fatimah.

Mahen mengambilnya dan ingin menurunkan istrinya. Tapi justru Tifa malah mengeratkan pelukannya pada Mahen. Tak ingin dilepaskan.

"Turun dulu, ya. Aku mau ambil mobil di garasi," ujar Mahen lembut pada Tifa.

"Enggak mau," rengek Tifa.

Mahen menghela napas berat. Sungguh manja sekali istrinya ini.

"Terus gimana kita pulangnya kalo kamu gak mau turun, hm?"

"Gak mau turun, ih... perut aku sakit, kamu gak ngerti," lirih Tifa.

Mahen mengusap punggung istrinya yang ternyata Tifa malah menangis. Mahen tak akan marah atau membentaknya. Mau bagaimanapun sifat istrinya.

"Yaudah iya, jangan nangis dong." ucap Mahen lembut menenangkan.

Sedangkan Fatimah dan Adam tersenyum hangat melihat mereka berdua seperti itu.

Mahen melirik santri pengawas itu dan meminta tolong.

"Akhi, bisa menyetir mobil?" tanya Mahen.

"Bisa, Gus." jawab Akhi tersebut yang bernama Alan.

"Boleh minta tolong buat setirin saya sama istri saya pulang ke apart?"

"Boleh, Gus."

"Oke, ayok."

"Umi, Abi, Kak Jihan, Kak Akmal, semuanya. Mahen sama Tifa pulang ya. Assalamualaikum," lanjut Mahen.

"Waalaikumsalam,"

•••

Minggu, 15 Mei 2022

16:57


Jangan lupa vote dan komen.

Terima kasih. 😂😂

Kamu Itu Jodoh Saya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang