Kamu Itu Jodoh Saya
•••
Sesuai permintaan yang istrinya minta. Kini kedua pasangan suami istri itu pun sudah sampai didepan rumah sahabat kecil nya Tifa. Yaitu Fera.
"Nanti pulangnya Mas jemput, ya? Kabarin aja," ujar Mahen.
"Iya, Mas. Kamu juga semangat kerjanya."
"Iya sayang, pasti. Makasih,"
Kini setelah Mahen lulus, ia mengajar di pesantren keluargnya. Dan masih tetap juga mengelola restoran keluarganya yang kini sudah beralih nama menjadi milik Mahen.
Karena Adam akan memberikan restoran itu pada Mahen setelah Mahen lulus. Dan ini saatnya.
"Assalamualaikum," salam Mahen.
"Waalaikumsalam, Mas."
Sebelum Mahen memasuki mobilnya, ia sempatkan untuk mencium kening istrinya.
Setelah kepergian Mahen, Tifa mengetuk pintu rumah sahabatnya itu.
Tok tok tok
"Assalamualaikum," salam Tifa.
"Waalaikumsalam," jawab Fera yang sudah membukakan pintunya.
"Yaampun, Tifa!" kaget Fera memeluk Tifa tiba-tiba.
"Ayok-ayok, masuk." lanjut Fera mengajak Tifa untuk masuk kerumahnya.
Mereka berdua pun duduk di sofa ruang tamu.
"Kesini sama siapa, eh? Kok sendirian?"
"Sama suami, dong." ujar Tifa terkekeh.
"Ciee... beda ya, yang udah nikah mah. Sahabat sendiri dilupain,"
"Enggak lupa, Ra. Emang sibuk aja, gak tahu gue sejak nikah jadi sibuk."
"Halah, iya sibuk, sibuk ngebucin."
"Nah itu, lo tahu, haha... " tawa Tifa.
"Ngomong-ngomong lo jadi beda, ya. Setelah nikah lo makin ceria, dan beda aja gitu." ujar Fera memperhatikan sahabatnya itu.
"Alhamdulilah, itu artinya gue bahagia." senyum Tifa.
"Syukur, deh. Gue jadi ikut bahagia, tapi si Gus Mahen itu gak marahin lo, kan? Sering nyakitin lo gak? Sering ngebentak lo gak?" tanya Fera bertubi-tubi.
Tifa tertawa atas pertanyaan sahabat nya itu.
"Mas Mahen gak pernah marahin gue, gak pernah nyakitin gue, ngebentak gue, ataupun kasarin gue. Justru sebaliknya, dia baik banget, sabar, selalu buat gue nyaman disisi dia. Intinya gue bahagia sama dia Ra." jawab Tifa.
"Alhamdulilah. Gue takut aja. Kan kalian dijodohin, gitu."
"Enggak kok, Ra. Lo tenang aja,"
"Oh iya, gue lupa nawarin lo minum," tawa Fera.
"Kebiasaan, lo mah," kekeh Tifa.
"Haha... mau minum apa?" tanya Fera.
"Susu coklat, seperti biasa." jawab Tifa.
"Belum berubah, ya? Masih sama,"
"Iya dong." kekeh Tifa.
"Bentar ya, gue buatin dulu."
"Siap!"
•••
Minggu, 15 Mei 2022
19:50
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Itu Jodoh Saya {END}
Teen FictionPerlakukan lah wanita mu dengan sebaik-baiknya kamu memperlakukan dirimu sendiri. Jangan menyakitinya, walaupun kamu ingin melakukannya. "Saya udah gak perawan, emangnya mau sama saya?" "Kenapa saya harus gak mau?" ~~~~~ "Kamu itu jodoh saya, ke...