24. MERAJUK

698 49 0
                                    

Kamu Itu Jodoh Saya



•••


"Shalat, yuk. Udah maghrib," ajak Mahen pada istrinya.

"Engga ah, kamunya pasti jadi imam di masjid. Dan aku shalat sendirian," ucap Tifa menolak.

"Memangnya kenapa kalo aku jadi imam dimasjid, hm?"

"Ya, aku maunya kamu yang imam in aku. Bukan malah imam in tuh cewek-cewek,"

Mahen tersenyum mengerti.

"Jadi ini ceritanya istriku lagi merajuk, hm?" goda Mahen menoel dagu Tifa.

Tifa cemberut, ia kesal. Karena pas tadi shalat ashar ia sendiri, sedangkan Mahen ia mengimami dimasjid yang ada di pondok.

Sebenarnya Mahen sudah mengajak, agar bisa berangkat bareng dan shalat dimasjid. Tetapi istrinya itu malah menolak.

"Au ah," malas Tifa.

"Kan aku juga ngimam in yang lain, sayang. Ada cowoknya juga lho,"

"Bodo amat," kesal Tifa.

Mahen justru terkekeh dengan perkataan istrinya barusan. Ia tidak marah. Wajar saja jika istrinya itu marah atau cemburu.

Karena memang pada dasarnya wanita itu pecemburu. Dalam keadaan apapun.

"Jadi tetep gak mau shalat, nih?" tanya Mahen sekali lagi.

"Engga mau," jawab Tifa menggeleng keras.

"Yaudah," ujar Mahen bangkit dari kasur dan melangkah pergi keluar kamar. Tanpa mengatakan sepatah katapun lagi pada istrinya.

Tifa melongo tak percaya. Bukannya dibujuk, inu malah ditinggal, dasar suami gak peka.

Huh!

Disisi lain, Mahen menemui sang Abi. Yaitu Adam. Ternyata abinya itu ada diruang tamu bersama Ustad dan juga ada santriwati dua orang disana. Mungkin sedang berdiskusi atau apa.

"Maaf, Ustad. Boleh saya minta tolong?" tanya Mahen pada Ustad yang bernama Dika.

"Naam, Gus. Silahkan," jawab Ustad Dika ramah.

"Seharusnya kan bagian saya hari ini jadi imam. Tapi maaf sekali saya tidak bisa, Tad. Apakah Ustad bisa menggantikan?"

"Bisa saja, Gus. Nanti akan saya gantikan. Tapi maaf saya lancang, memangnya kenapa Gus tidak bisa jadi imam hari ini? Biasanya Gus Mahen tidak pernah sama sekali absen, kalo urusan imam."

"Istri saya tidak akan shalat, Tad. Jika bukan saya yang mengimaminya. Maaf, saya harus kembali masuk kedalam."

Ustad Dika pun mengangguk dan tersenyum. "Naam, Gus. Silahkan,"

Kedua santriwati itu menatap sinis. Seolah tak suka dengan istri Gus nya itu.

"Dih, manja banget istrinya." ujar santriwati yang bernama Azizah.

"Baru aja jadi istri, tapi udah begitu. Sok banget, ih," ujar teman sebelahnya yang bernama Zahra.

Mereka berdua tak sadar jika masih ada Ustad Dika dan Abi Adam.

"Apakah pantas kalian bergibah seperti itu?" tanya Abi Adam pada keduanya.

Lantas kedua santriwati itu pun tersentak kaget.

"Asstaghfirullah, afwan Kiyai," ucap Azizah beristighfar.

"Asstaghfirullah," ucap Zahra.

•••

Minggu, 15 Mei 2022

12:30

Jangan lupa vote dan komen.

Terima kasih. 😂😂

Kamu Itu Jodoh Saya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang