Kamu Itu Jodoh Saya
•••
Setelah Adam dan Fatimah mengucapkan selamat untuk putranya dan juga memberikan buket bunga. Saatnya untuk Mahen dan Tifa berduaan bersama.
Kini pasangan suami istri itu sedang menikmati waktu bersama mereka di kamar Mahen. Ya, kini keduanya ada di ndalem. Rumah orangtua Mahen.
"Mau pulangnya kapan, hm?" tanya Mahen mengusap lembut pipi mulus dan putih istrinya itu.
"Bentar lagi aja, Mas. Aku masih pengin lihat pemandangan dari sini. Indah banget," jawab Tifa sembari memperhatikan pemandangan sungai yang memang terlihat dari jendela kamar Mahen.
Mahen tersenyum, dan menciumi seluruh wajah istrinya tanpa henti. Dan itu membuat Tifa kegelian.
"Mas, ih udah... haha... Mas Mahen," ucap Tifa di sela tawanya.
"Hm?"
Mahen menghentikan aksinya dan memeluk Tifa erat dari belakang. Menghirup dalam-dalam aroma tubuh istrinya yang sangat memabukkan.
"Bahagia engga nikah sama aku, hm?" tanya Mahen tiba-tiba.
Tifa juga sedikit terkejut atas pertanyaam itu. Mengapa suaminya itu bertanya demikian.
Tifa membalikkan badannya dan menghadp Mahen dengan tatapan serius dan penuh kasih sayang.
"Kok nanya nya begitu? Aku bahagia, Mas. Sangat bahagia. Malah aku ngerasa aku gak pantes sama sekali buat kamu." ucap Tifa menunduk.
Mahen berdecak, ia sangat tak suka jika miliknya menunduk saat bertatap dengan matanya.
Mahen menarik dagu Tifa agar menatapnya kembali.
"Hust, jangan ngomong kayak gitu. Kamu pantes buat aku, sayang. Jangan dengerin orang lain. Walau kita baru nikah, dan itu dari perjodohan. Tapi aku udah jatuh cinta sama kamu. Gak tahu itu kapan tiba, yang penting aku cinta sama kamu. Gak mau jauh-jauh, pengin selalu deket sama kamu, gak mau kamu nangis. Dan itu nangis karena aku, sayang." ucap Mahen lembut dan membawa istrinya kedalam dekapan hangatnya.
Tifa membalas pelukan Mahen, ia mengeratkan tangannya di leher Mahen dan entah sejak kapan. Kini Tifa sudah berada di atas pangkuan Mahen.
"Aku juga cinta sama kamu, sayang sama kamu. Gak mau jauh-jauh juga, soalnya rindu itu berat. Dan aku gak mau rindu, takutnya gak sanggup." lirih Tifa.
Mahen tersenyum bahagia. Alhamdulilah istrinya itu memiliki perasaan yang sama atas dirinya.
"Sama, wahai istriku." ucap Mahen manis.
•••
Sabtu, 14 Mei 2022
20:11
Jangan lupa vote dan komen.
Terima kasih. 😂😂
Mau bilang apa sama Mahen?
Sama Tifa?
KOMEN YAA... 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Itu Jodoh Saya {END}
Teen FictionPerlakukan lah wanita mu dengan sebaik-baiknya kamu memperlakukan dirimu sendiri. Jangan menyakitinya, walaupun kamu ingin melakukannya. "Saya udah gak perawan, emangnya mau sama saya?" "Kenapa saya harus gak mau?" ~~~~~ "Kamu itu jodoh saya, ke...