37. BOLEH NAMBAH ISTRI?

371 33 2
                                    


Kamu Itu Jodoh Saya



•••





"Istri ente emang gak masak, Gus?" tanya Ustad Dika.

Kini Mahen dan Ustad Dika sedang berada di ruang Guru pengajar pesantren. Hanya ada mereka berdua.

Kebetulan sekarang sudah masuk waktu jam pulang, tetapi Mahen mengajak untuk Ustad Dika makan bersama.

"Kadang masak kadang engga," jawab Mahen.

Ustad Dika melongo. "Ha? Terus gimana makannya? Kalo istri ente jarang masak?"

"Bisa beli, Tad."

"Terus kalo urusan bersih-bersih apart begimane tuh?"

Hadeh.

Ustad Dika ini kepo banget, ya? 😂

"Ada Mbak-mbak yang dateng setiap abis dhuzur,"

"Ohh gitu," ujar Ustad Dika.

"Tapi ente gak masalah istri ente begitu, Gus?"

"Enggak. Masa kita jadiin istri kita pembantu? Walau emang itu tugasnya. Tapi kan sebelum sama kita dia dimanja dan pastinya hidup berkecukupan. Masa pas kita ambil dia dari orangtuanya kita buat sengsara?" ujar Mahen.

Ustad Dika mengangguk-angguk mengerti.

Memang bener, sih. Batin Ustad Dika.

"Saya udah selesai duluan ya, Ustad." pamit Mahen.

"Oh iya, Gus silahkan."

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

•••


Sesampainya Mahen diapart, ia melihat istrinya yang rupanya sedang menonton tv di ruang tamu.

Mahen menghampirinya dan duduk disebelah sang istri serta mengecupi pipinya secara mendadak.

"Kaget, ih. Kira siapa," ujar Tifa.

Mahen terkekeh. "Mas tadi udah ucap salam, kamunya gak denger."

"Hehe... maaf Mas." cengir Tifa.

"Gapapa, kamu udah makan?"

Tifa menggeleng, tanda belum.

"Lho, kenapa belum?" khawatir Mahen.

"Mau makan sama pecel lele." ujar Tifa manja.

"Kenapa tadi gak telfon, hm? Kan bisa Mas sekalian beli diluar,"

"Gak mau ganggu, kan kamu ada rapat di pesantren."

Mahen mengusap pucuk kepala istrinya. Sungguh gemas dan baik sekali istrinya ini.

"Sesibuknya Mas, pasti angkat telfon dari kamu, zaujati."

"Zaujati? Istri mana tuh?"!" kaget Tifa sedikit emosi.

Mahen terkekeh. Ia lupa jika istrinya itu tak akan mengerti.

Hadeh!

"Zaujati itu artinya istri, sayang." jelas Mahen gemas.

"Ohh... kirain," ucap Tifa lega.

"Emangnya boleh?"

"Boleh apa?" tanya Tifa.

"Nambah istri?" jawab Mahen menggoda.

"Gak boleh! Awas aja kalo sampe, aku rebus kamu." ancam Tifa.

"Serem amat," kekeh Mahen.

"Satu aja udah repot, apalagi dua." lanjut Mahen terkikik.

"Makanya," kesal Tifa.



•••


Selasa, 17 Mei 2022

15:48




Kamu Itu Jodoh Saya {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang