Kamu Itu Jodoh Saya
•••
"Butuh bantuan cantik?" tanya Mahen menghampiri istrinya yang sedang membuat puding didapur.
"Boleh, Mas. Itu tambahin air lagi, abis itu aduk lagi." jawab Tifa.
"Oke siap cantik!"
Mereka berdua pun membuat puding bersama-sama. Eh, bukan berdua. Tapi bertiga. Hehe...
Kan ada anaknya.
😂😂😂
"Shh... " ringis Tifa merasakan ada yang menendang perutnya. Dan pasti itu ulah si dede bayi.
Dengan sigap Mahen mengelus perut istrinya.
"Nendang lagi?" tanya Mahen.
"Iya Mas," jawab Tifa meringis.
"Wah, pintar sekali ya, anak ayah ini. Udah bisa nendang. Tapi pelan-pelan ya, sayang. Bundanya kasian, kesakitan tahu... " ucap Mahen lembut didepan perut sang istri.
Tifa tersenyum senang. Suaminya itu sangat tahu apa yang diinginkan anaknya.
Setelah Mahen mengusap-usap perut Tifa dan sedikit membacakan shalawat. Barulah si bayi bisa diam.
Kini kandungan Tifa sudah memasuki usia 8 bulan. Sebentar lagi ia akan melahirkan. In Sya Allah.
"Pegel, Mas. Aku mau duduk," ucap Tifa memberitahu.
Mahen mengangguk dan langsung menggendong Tifa menuju kamar.
"Aku takut," cicit Tifa.
Mahen tersenyum dan merapihkan rambut istrinya yang menghalangi wajah cantik Tifa.
"Takut apalagi, hm?"
Sering sekali Tifa menyebutkan kata 'takut'.
"Nanti pas ngelahirin,"
"Kan ada Mas, ada Allah juga yang ngelindungin. Apa yang kamu takutin sayang?"
"Katanya sakit. Ngelahirin itu sakit, Mas." ucap Tifa.
"Iya sayang, Mas tahu. Tapi sakitnya itu akan menghilang dan berganti dengan kebahagiaan. Jangan takut, ya." ucap Mahen mencoba menenangkan.
Tifa mengangguk dan memeluk suaminya dengan erat.
Mengubur rasa takut yang melanda.
•••
Rabu, 18 Mei 2022
09:07
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Itu Jodoh Saya {END}
Ficção AdolescentePerlakukan lah wanita mu dengan sebaik-baiknya kamu memperlakukan dirimu sendiri. Jangan menyakitinya, walaupun kamu ingin melakukannya. "Saya udah gak perawan, emangnya mau sama saya?" "Kenapa saya harus gak mau?" ~~~~~ "Kamu itu jodoh saya, ke...