Kamu Itu Jodoh Saya
•••
Kini mobil Mahen sudah tiba kembali dipekarangan rumah sahabat istrinya. Ia mengetuk pintu dan tak lupa juga mengucapkan salam.
Muncullah istri dan juga sahabatnya, Fera.
"Gue balik dulu, ya." ujar Tifa pada Fera.
"Yoi, hati-hati lo."
"Sipp, assalamualaikum." salam Tifa.
Mereka berdua pun masuk kedalam mobil, dengan Mahen yang membukakan pintu samping kemudi untuk istrinya masuk.
"Mau makan dulu gak, diluar?" tawar Mahen.
"Boleh. Tapi kamu shalat dulu aja, ntar aku nunggu diluar masjid."
"Oke, cantik."
Setelah 15 menit perjalanan, Mahen melihat ada masjid disebrang jalan. Ia pun memberhentikan mobilnya.
"Mas shalat dulu, ya. Kamu tunggu sini jangan kemana-mana," ujar Mahen mengecup kening istrinya sebentar.
"Iya, Mas... "
Sembari menunggu suaminya melaksanakan shalat maghrib, Tifa duduk di kursi yang ada didepan masjid.
Ia mengeluarkan ponselnya dan mengecek ada pesan siapa saja yang masuk.
Tak butuh waktu lama, Mahen sudah keluar dari masjid. Laki-laki berusia 21 tahun itu menyugar rambutnya yang masih sedikit basah kebelakang. Dan itu membuat ketampanan seorang Mahen Zagraf Alge semakin menjadi dan sangat mempesona.
Dengan baju koko putih, sarung berwarna hitam abstrak dan jam tangan yang sedang ia rapihkan dipergelangan tangan kirinya.
Tanpa Mahen sadari, banyak gadis-gadis yang sedang memakai sepatu mereka masing-masing dan menatap Mahen dengan tatapan memuja.
Terpesona akan ketampanan wajah Mahen yang memikat hati para gadis.
Disisi lain, ada seoranf wanita cantik yang sedang menggerutu tidak jelas dan memperlihatkan wajah kesal serta cemburu. Ya, siapa lagi jika bukan Tifa.
Wanita itu mendekati suaminya dan memeluk lengan kiri Mahen.
"Sayang. Lama banget, sih. Aku udah laper," ucap Tifa menekankan kata 'sayang'.
Lantas para gadis yang sedari tadi menatap Mahen tanpa henti pun merasa kecewa.
"Yah, udah punya istri, woi." ucap gadis berjilbab coklat.
"Gagal, deh. Mau gebet Ustad," letih gadis yang berbaju hitam putih kotak.
"Nasib jomblo." celetuk gadis berbaju merah.
Sedangkan Mahen, ia terkejut istrinya datang tiba-tiba dan memanggilnya dengan sebutan 'sayang' ia tersenyum dan mengusap pucuk kepala istrinya dengan sayang.
"Iya, ayok. Maaf ya, lama," ajak Mahen.
Mahen menggenggam tangan istrinya dan berjalan menuju mobil mereka.
Tifa menengok kebelakang dan melihat para gadis itu dengan tatapan mengejek.
"Wlek... " Tifa menjulurkan lidahnya ke 5 gadis itu.
Lantas mereka pun menatapnya dengan tatapan kesal dan juga marah. Bisa-bisanya diledek.
"Buset, ngajar ribut tuh cewek." celetuk gadis berbaju biru.
"Yok, lah perang." ujar gadis berjilbab pasmina hitam.
•••
Senin, 16 Mei 2022
16:55
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Itu Jodoh Saya {END}
Teen FictionPerlakukan lah wanita mu dengan sebaik-baiknya kamu memperlakukan dirimu sendiri. Jangan menyakitinya, walaupun kamu ingin melakukannya. "Saya udah gak perawan, emangnya mau sama saya?" "Kenapa saya harus gak mau?" ~~~~~ "Kamu itu jodoh saya, ke...