Kamu Itu Jodoh Saya
•••
"Awhs, Kak Jihan, lepas." ucap Tifa kesakitan.
Karena pergelangan tangannya dicekal erat oleh Jihan.
Kini keduanya sedang berada didepan minimarket. Dan yang sangat Tifa takutkan ialah banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang dijalan.
Jihan terus saja menarik Tifa agar ketengah jalan raya. Tetapi juga Tifa berusaha keras untuk menahannya.
"Kak Jihan sakit... " rintih Tifa sekali lagi.
Jihan tak mendengarnya. Seolah tak mendengar semua itu.
"Kamu sebaiknya mati aja, daripada jadi beban adik saya, Tifa." tekan Jihan emosi.
"Tifa minta maaf, Kak. Kalo Tifa ada salah sama Kakak. Tapi Tifa mohon, lepasin Kak. Ini bahaya, ditengah jalan. Kak Jihan... lepas... " lirih Tifa.
"Saya benci sama kamu tahu, gak?!!!" teriak Jihan.
Plak
Satu tamparan Tifa dapatkan dari Jihan.
Air mata yang tak terbendung lagi, kini Tifa keluarkan.
"Sa-sakit... shhh... awhs, M-mas M-m-ahen... " cicit Tifa merasakan sakit diperutnya.
Jihan mulai melepaskan cekalannya dari tangan Tifa. Ia tersenyum melihat keadaan Tifa yang mengenaskan itu.
Tak ada niat untuk membantu, justru Jihan mulai mencengkram kembali lengan Tifa kuat dan menghempaskan nya dengan kasar.
Luruh sudah air mata Tifa. Saat melihat gamis yang ia kenakan berwarna putih kini berganti dengan warna merah.
Ya, merah darah.
"K-kak... t-tolong, i-ini sa-sakit... " ucap Tifa.
"Males." ujar Jihan melenggang pergi dari situ.
Tifa menatap nanar kepergian Jihan. Tega sekali wanita itu.
Disebrang jalan, Mahen melihat istrinya tengah duduk dengan keadaan yang memilukan. Banyak darah yang keluar dari gamis yang istrinya kenakan.
"Tifa!" teriak Mahen.
Tifa menoleh. Ia sedikit berusaha tersenyum walau rasanya sangat sakit.
"Sebentar sayang, kamu kuat." ucap Mahen dalam hati.
Mahen mulai berjalan menyebrangi jalan raya itu. Ia tak memperdulikan banyak orang-orang yang meneriakinya agar menyingkir dari sana.
Karena menghalangi jalan.
Mahen berlari kencang, dan tanpa ia sadari ada sebuah truk besar yang akan melintas dihadapannya.
BRAK
Penglihatan Mahen tertutup. Badannya sedikit terguling sebanyak 4 kali saat merasakan truk itu menabrak tubuhnya dengan keras.
Terpental tidak jauh dari tempat, tetapi banyak sekali darah yang keluar dari tubuh Mahen. Mulai dari kakinya mengeluarkan darah. Kepalanya yang sobek dan terus saja darah itu mengalir membasahi jalanan raya.
Baju koko putihnya pun sudah berlumuran banyak warna merah pekat.
Orang-orang disekitar langsung menghampiri laki-laki itu dan terkejut atas kejadian naas barusan.
Ada satu Bapak-bapak dan mengecek keadaan Mahen dengan mendeteksi masih ada atau tidak pernafasan Mahen. Dan hasilnya, sudah tidak ada.
Nadinya pun sudah berhenti.
"Korban meninggal." ucap Bapak itu.
Lantas semua orang menutup mulutnya tak percaya dan juga masih terkejut.
"Ayok hubungi polisi." ujar dari mereka.
Disatu sisi, Tifa tak kuat melihat kejadian itu dan mendengar kata 'meninggal'.
"M-mas M-m-a-h-e-n... " lirih Tifa.
•••
Rabu, 18 Mei 2022
10:06

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Itu Jodoh Saya {END}
Novela JuvenilPerlakukan lah wanita mu dengan sebaik-baiknya kamu memperlakukan dirimu sendiri. Jangan menyakitinya, walaupun kamu ingin melakukannya. "Saya udah gak perawan, emangnya mau sama saya?" "Kenapa saya harus gak mau?" ~~~~~ "Kamu itu jodoh saya, ke...