Kamu Itu Jodoh Saya
•••
Setelah dua jam lamanya Tifa baru berhenti dari tangisnya. Saat ini mereka berdua sudah berada dikamar.
Dengan posisi Tifa diatas pangkuan Mahen. Memeluk Mahen dengan erat, seolah tak mau laki-laki itu pergi sedetik pun dari sisinya.
Mahen dengan setia mengusap punggung serta pucuk kepala istrinya dengan lembut. Setelah kejadian tadi, istrinya itu tak mau ditinggal barang sedetik dan menit.
Sempat Mahen meminta izin untuk mandi. Tapi wanita itu tidak mengizinkannya. Alhasil Mahen menuruti.
"Aku egois gak sih, Mas kalo pengen kamu tetep sama aku seterusnya?" lirih Tifa.
"Enggak, sayang. Tanpa kamu minta, Mas akan selalu ada disamping kamu. Sama-sama terus sama kamu, sampai maut misahin kita." ucap Mahen lembut.
"Tapi aku takut," lirih Tifa kembali.
"Takut apa, hm?"
"Takut kamu ninggalin aku, terus nikah sama cewek lain."
Mahen menggeleng. Ia mangkup kedua pipi istrinya dan mengecup kening istrinya lama.
"Sayang... dengerin aku. Aku gak akan ninggalin kamu, apalagi buat nikah lagi. Enggak akan, yang bisa misahin kita cuma takdir kematian. Dan ketemu lagi di surganya Allah. Jika Allah mengkehendaki. Aku cinta sama kamu, kamu tahu itu, kan?" ujar Mahen menatap lekat mata istrinya.
Tifa tak bisa berkata-kata lagi. Ia hanya bisa menganggukkan kepalanya dan menenggelamkan kepalanya didada bidang Mahen.
"Tadi masak apa?" tanya Mahen mengalihkan pembicaraan agar istrinya itu tak mengingat lagi kejadian tadi.
"Cuman ada tumis kangkung, maaf. Soalnya keburu Kak Jihan dateng." tunduk Tifa malu.
Mahen tersenyum. Ia tidak akan marah. Memang, selama ia menikah dengan Tifa, Mahen tidak pernah berani untuk memarahi atau membentak Tifa.
Mau bagaimanapun kelakuan dan sifat istrinya itu. Ia menerimanya dengan ikhlas.
"Gapapa, ayok makan kebawah."
"Beli aja deh, Mas."
"Lho, kok beli? Kan istri Mas yang cantik ini masak." ujar Mahen mengecup pipi kiri Tifa.
"Tapi kan cuman ada tumis kangkung aja."
"Enggak apa-apa, kan yang penting makanan. Yuk, kebawah. Mas udah laper, nih." ujar Mahen polos.
Tifa terkekeh dan mengeratkan pelukannya pada Mahen.
"Iya ayok. Tapi gendong."
"Siap, cantik."
•••
Senin, 16 Mei 2022
18:28
Ayok dong komen. Masa pada siders 😗
Jangan lupa kalo ini cocok buat kalian rekomendasiin ke temen-temen kalian. Mungkin aja ada yang suka juga, xixixixi -_=
Babay 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Itu Jodoh Saya {END}
Ficção AdolescentePerlakukan lah wanita mu dengan sebaik-baiknya kamu memperlakukan dirimu sendiri. Jangan menyakitinya, walaupun kamu ingin melakukannya. "Saya udah gak perawan, emangnya mau sama saya?" "Kenapa saya harus gak mau?" ~~~~~ "Kamu itu jodoh saya, ke...