2

17.7K 547 25
                                    

H A P P Y R E A D I N G





***

Di tinggal pergi untuk selamanya oleh orang tuanya sejak kecil.

Di asuh bibi dan paman yang gila akan harta.

Selalu mendapat kekerasan fisik dari bibinya. Di perlakukan seperti pembantu oleh keluarga sang ibu, sedangkan keluarga ayah tidak ada yang mau mengasuhnya. Karna dia anggap pembawa sial.

Selalu menjadi korban bullying di sekolahnya dulu karna tidak memiliki orang tua dan lahir dari keluarga kurang mampu.

Ia kira dengan mendapatkan beasiswa di kota mampu mengubah kehidupannya, ternyata tidak! Kehidupannya yang kelam tambah kelam saat bertemu dengan laki-laki yang bernama raja khatulistiwa Wijaya. Laki-laki yang merebut masa depannya yang selama ia jaga untuk suaminya kelak. Ia menjadi korban pelecehan pria itu, hingga ia hamil dan ia di DO dari sekolah, membuat harapannya hancur seketika. Semua usahanya untuk bersekolah kini hanya bisa menjadi angan-angan nya. Di saat remaja seusianya sibuk memikirkan pelajaran kini ia harus memikirkan nasib dirinya dan anaknya kedepannya.

Setelah kejadian itu Luna awalnya memiliki pikiran untuk bunuh diri, tetapi mengingat pengorbanan sang ibu yang mengorbankan nyawanya demi dirinya ia urungkan niat jelek itu. Bagaimana pun bunuh diri sama saja melawan takdir dari Tuhan. Dan luna yakin itu akan mengecewakan sang ibu yang telah berkorban banyak untuknya.

Luna berharap tidak ada hasil dari pemerkosaan itu. Tetapi semuanya Hanya angan-angannya, karna kejadian itu membuahkan hasil, sebuah mahkluk kecil titipan tuhan bersarang di rahimnya.

Luna dengan ketakutan mendatangi rumah laki-laki yang menjadi pelaku pemerkosaan dirinya, karna sang bibi terus menerus memukuli luna saat mendapat alat tes kehamilan keponakannya dan jelas itu adalah milik luna.

dan sang bibi tau jika laki-laki yang menjadi pelaku pemerkosaan
keponakannya adalah putra ketiga dari seorang konglomerat dan ia tentu tidak akan mau melewatkan kesempatan.

Luna tidak menyangka jika keluarga laki-laki itu akan memperlakukannya bak pembantu meskipun mereka tau kalau Luna sedang hamil.

Luna menghela nafasnya saat potongan memory itu masuk keingantannya.

"Huh," lagi dan lagi ia menghela nafas panjang mengingat kenangan buru itu.

Karna tidak fokus, Luna tidak menyadari bahwa sang suami sudah berada di kamar.

"Heh cewek miskin! Cewek gue suka sama masakan Lo, besok masak lagi buat dia terus anter ke alamat ini, bilang kalau Lo pembantu keluarga gue!" Ujar raja santai tanpa beban, ia melempar kertas alamat pada Luna yang sedang duduk di lantai.

Luna hanya mengangguk mengerti sembari mengambil kertas itu dan menyimpannya di meja.

Raja memilih duduk di sofa menselonjorkan kakinya dan bermain game di ponselnya.

Luna terus menatap laki-laki membuat raja risih.

"Ngapain lo ngeliatin gue? suka lo?" tanya raja sinis tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya

Luna menggeleng. "kak,..."

"apa sih anjing? ganggu lo!" bentak raja, Luna menundukkan kepalanya dan mengusap perutnya yang mulai terlihat.

"Aku ngidam," ujar luna pelan, bahkan nyaris berbisik, Raja tertawa menertawakan perempuan

"Terus? urusannya sama gue apa?"

"Cariin aku boneka bebek ya? Pengen aku peluk-peluk kalau tidur,"

Raja meletakkan ponselnya dan berdiri. "Ogah, cari dan beli aja sendiri!"

LUNA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang