EXTRA CHAPTER

4.8K 91 6
                                    

Hi guys aku kembali dengan extra chap.

Kalian mau 1 aja atau berpaa??

TANDAI TYPO!!

***

hujan deras nampak mengguyur dengan kencang, di salah satu ruang tamu yang terlihat mewah itu terlihat banyak orang sedang duduk duduk.

bapak-bapak sibuk berbicara tentang bisnis, sedangkan ibu-ibu sibuk dengan pembicaraan mereka yang tidak jauh-jauh dari resep masakan dan juga perkembangan anak-anak mereka.

"Sydney heera nya jangan di nakalin." tegur freya pada putri pertama nya yang sudah berusia dua belas tahun anak itu sudah duduk di bangku smp.

"maaf mama," anak itu berpindah menganggu bara— anak regan.

"zico rewel ga lun?" tanya ceira—istri regan saat melihat luna menimang-nimang anak ketiganya yang nyaman sekali di pelukan sang ibu.

Luna menggeleng. "Lumayan lah cei, tapi syukur mas raja bantuin jadi aku ga terlalu stres." luna menepuk pantat zico. Ia lalu melirik anak-anak yang sibuk bermain dengan mainan heera dan jio anak-anak raja dan luna.

"Kalau kamu cei, xella rewel?"

ceira mengangguk semangat. "kalo sama aku rewel banget lun, tapi kalau ketemu papanya langsung kalem heran aku." mereka melirik regan dan bener saja axella—putri regan dan ceira ada di pangkuan pria itu nampak tenang sembari mengedot sesekali gadis batita itu memainkan tangan sang ayah membuat ayahnya harus melepas jam tangannya karna takut melukai putrinya. Karna anak itu suka sekali mengunyah apapun yang menurutnya muat di mulut mungilnya.

"anak papa cei," celetuk freya. Lalu tertawa. "kamu waktu buatnya kurang mendominasi kali?"

"Hahah mbak bisa aja," Ceira hanya bisa tertawa.

"Astaghfirullah raiden!!" Aika yang sejak tadi menyimak pembicaraan mereka terkejut melihat raiden yang baru saja membuat Sydney, kalaia, heera menangis berbarengan. Anak laki-laki ray dan aika yang kalem itu tampak memegang sebuah cicak di tangannya.

"AAA GA MAU RAI JAUHIN DARI KAKAK!!" Sydney berlari tanpa tujuan gadis cantik berkuncir dua itu terlalu geli pada cicak.

"IYUH RAI JOROK!!" teriak heera lalu menjauhi raiden yang nampak tertawa berhasil menjahili anak-anak perempuan di situ. melihat ibunya melotot raiden berlari menuju bara dan jio yang sedang asik bermain robot-robotan.

"PAPA BANG LAIDEN BAWA ANAK BUAYA ALA GA CUKA!" Kalaia berteriak histeris dan berlari ke arah randy papanya.

"raiden, buang cicaknya." ujar aika lalu ia menarik tangan anak nya agar bangkit keduanya berjalan keluar untuk membuat cicak yang masih berada di tangan anak lelaki itu.

"perasaan gue ray ama aika kalem mampus dah, ngapa anaknya begitu? kagak ada kalem-kalemnya ada aja gebrakannya."celetuk randy mengundang tawa bapak-bapak di sana.

lalu mereka kembali melihat aika dan raiden masuk dengan aika yang mengelap tangan putranya menggunakan tisu. "ga usah gitu lagi,"

"iya, ma."

"minta maaf sama mereka." ujar aika menunjuk heera, Sydney, dan kalaia.

Raiden mengangguk lalu berjalan menuju ketiganya. "maaf yaa, aku ga gitu lagi."

setelah adegan maaf bermaafan mereka kembali melanjutkan bermain dengan orang tua yang selalu memantau.

"bara gimana? lo ga ada niatan balikin dia ke orang tua kandungnya?" tanya raja karna tau bahwa bara adalah anak mantan kakak iparnya dengan kekasihnya yang entah kemana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUNA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang