37

9.8K 227 3
                                    


Vote+komen

Happy reading guys ❤️

***

"Gan, Lo jangan gila dah, keadaan gak memungkinkan sekarang untuk lo nemuin raja," Ujar Randy sedari tadi menghentikan Regan yang ingin sekali bertemu dengan raja.

"Ck, awas Randy, jangan ngalangin gue, gue cuman mau memperbaiki semuanya, gue harus jelasin semuanya. Gue pengen kita damai, gue pengen lo, gue, raja, sama ray tetap jadi saudara. Meskipun saudara tiri," jelas Regan dengan teguh pada pendiriannya, yaitu menemui raja dan memperbaiki semuanya.

"Iya, gue tau, dan gue juga pengen kayak dulu lagi. Tapi, keadaan gak memungkinkan, untuk sekarang lo nemuin raja, gan. Raja masih berduka, dengan Lo datang nemuin dia sekarang. Lo cuman mempersulit semuanya," ujar randy berusaha, harap-harap cemas ia menjelaskan agar Regan mengerti.

"Trus kapan gue bisa nemuin raja?" Tanya Regan. Randy menghela nafasnya.

"Tunggu emosi raja stabil," ujar Randy.

Ia tersenyum saat melihat kakak iparnya mendekat dengan bara di gendongannya.

"Maaf ya, ganggu waktu kalian, ini bara dari tadi nangis Mulu, pengen sama papanya." Ujar ibu hamil itum

Randy tersenyum, ia mengusap kepala keponakannya yang masih menangis. "Hei, kok jagoan nangis? Kenapa, hm?"

"Bara mau sama papa,"ujar bara sesegukan. Regan segera mengambil alih putranya, mengendong anak tiga tahun itu dan mengandeng tangan istrinya.

"Kamu harusnya istirahat, jangan kecapean, kasian anak kita. Kalau mamanya kecapean," ujar Regan lalu mereka berjalan menuju kamar meninggalkan Randy sendirian di ruang tamu. laki-laki itu mengendikan bahunya lalu ikut berlalu juga.

***

Di kediaman Raja.

"PAPA!!" teriakan gadis kecil yang melengking itu berhasil membuat sang ibu yang sedang berkutat di dapur langsung tergesa-gesa menuju taman belakang untuk mengecek putrinya yang tadi berteriak keras.

"Papa, boneka belbie, heela, jatuh ke kotolannya Fanny, Hiks, papa belbienya jadi kotol, heela tidak suka,"ujar heera menunjuk boneka miliknya yang tergeletak mengenaskan di kotoran ayam betina yang menjadi peliharaan anak itu.

Sudah Luna katakan sebelumnya, bahwa dirinya ataupun raja tidak akan karna bisa menolak keinginan anak mereka, dan sekarang adalah contohnya. Anak itu lebih memelihara seekor ayam betina daripada hewan-hewan yang lain. Bahkan anak itu pernah hampir membawa ayamnya tidur dengannya. Untung saja tidak jadi karna, ayam betina yang di beri nama stefanny itu lebih dulu membuang kotorannya.

Raja yang sedang bersanta di pinggir kolam renang. Nampak santai saja. Ia hanya menyeletuk yang berhasil membuat heera ingin menangis berguling-guling.

"Ya, siapa suruh mau peliharaan begituan, coba kalau peliharaan nya yang masuk akal," ujar raja.

Heera berlari ke arah mamanya, segera memeluk ibunya itu. "Ma, liat papa. Tidak pedulikan heela. Tidak mau ambilkan boneka heela yang ada di e'enya Fanny, huhu, suluh papa, mama. Kasian boneka heela kebusukan, e'enya Fanny kan busuk," ujar anak itu mengaduh mendengar heera mengaduh. Refleks saja raja bangun dari tempatnya dan berlari menghampiri istrinya dan putrinya yang berdiri di dekat pintu belakang.

"Sayang, sejak kapan di situ? Kok gak langsung nyamperin?" Tanya raja menuntun Luna untuk duduk. Mengabaikan tatapan tajam anaknya.

"Dari tadi, mas. Tadi denger suara teriakan heera, aku kira kenapa, ternyata cuman Masalah boneka jatuh ke kotoran ayam." Ujar Luna terkekeh.

"Anak kamu, kan lebay yang, Aws, kok di cabut sih?" Raja mengusap-usap betisnya karna Heera mencabut bulunya membuatnya kesakitan.

"Papa sepelti monyet, yang belbulu," balas heera Luna tertawa mendengarnya.

"Heh, siapa yang ngajarin?" Tanya Luna dengan sisa-sisa tawanya.

"Kak Sydney belkata sepelti itu saat melihat bulu-bulu di kaki om Landy, katanya itu milip monyet," jawab heera dengan polosnya.

Raja tidak bisa berkata apa-apa.

***

"Maksud kamu, apa Bryan? Kamu punya perempuan lain?"

"Kamu selingkuhin aku? Jangan bercanda, aku gak suka."

Bryan tertawa mendengar perkataan kekasihnya yang sebentar lagi akan menjadi mantan kekasihnya.

"Lo kira gue bercanda? Lo gak sadar selama ini? Kenapa gue gak mau nikahin lo?"

Asha menggeleng. "Kenapa? Kenapa kamu kayak gini? Aku udah kasih semuanya sama kamu,"

Bryan tersenyum sinis. "Gak bakal ada cowok yang mau nikahin jalang kayak Lo, Asha. Termasuk gue. Senakal-nakalnya gue, gue gak mau dapet cewek kayak Lo,"

"Gue cuman pengen macarin buat Make lo secara gratis, bukan nikahin. Karna gue tau lo bukan cewek baik-baik."

"Jadi, Lo pikir Lo cowok baik-baik?" tanya asha sarkas.

Bryan terdiam lalu menggeleng.

***

Jgn lupa di tandai typo nya biar aku perbaiki ☺️☺️

LUNA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang