Hai hai guys aku up lagi nih.
Semoga kalian sehat selalu yaa
jgn lupa tinggalkan jejak
TANDAI TYPO!!
Happy reading guyss
***
"Kami tidak menemukan apa-apa bos, hanya seorang kurir yang di tugaskan mengantar kotak tersebut."
"Tangkap kurir itu dan bawa dia ke tempat biasa."
***
Setelah memberi aba aba pada anak buahnya, pagi ini raja langsung bersiap-siap untuk menuju langsung ke lokasi yang ia suruh pada anak buahnya.
Kebetulan hari ini Minggu jadi raja tidak bekerja.Melihat sang suami sudah rapi dengan pakaiannya Luna yang baru saja membuat sarapan untuk suami dan anaknya menuju sang suami dan berdiri di depannya.
"Mau kemana pagi-pagi udah rapi, perasaan kata papa semalam kan kamu libur?" tanya luna dengan tatapan curiga. Ia bersedekap dada sembari bersandar.
Raja maju selangkah mencuri kecupan di kening istrinya yang berkeringat, memeluk perempuan yang sudah melahirkan anaknya itu.
"Kamu keringetan makin cantik, apalagi kalo keringetan bareng aku berkali-kali lipat cantiknya." raja berbisik seduktif di telinga sang istri membuat perempuan itu seketika merinding sebadan-badan saat suaminya itu iseng meniup telinganya. Jujur saja Luna adalah tipe perempuan yang gampang geli.
"Mas ihh," luna menjauhkan dirinya dari sang suami yang nampak puas tertawa.
"Pertanyaan aku tadi ga di jawab?" tanya luna kembali. Raja menghentikan tawanya ia menatap sang istri lalu kembali mendekatinya.
"Biasa kerja," ujar raja berbohong ia meringis dalam hati.
Maaf sayangg lanjutnya raja dalam hati.
Luna mengernyit ia menyingkirkan tangan raja yang nakal. "Bukannya Minggu kamu libur ya?"
Raja melipat bibirnya, ia ingin menjawab lagi merangkai kebohongan tapi bibirnya terasa berat untuk mengeluarkan kata.
"Biasalah sayang."
Luna mengangguk percaya. "Eum, nanti pulangnya bawain mie ayam ya? yang pedes. Pinta wanita itu.
"Kok mie ayam lagi? kemari kan udah, jangan makan mie terus ay." Kata raja menggeleng. luna ini kalo pola makannya tidak di atur bisa saja semua dimakan.
Luna menatap suaminya kecewa. "Please ini yang terakhir mas,"
Raja tetap menggeleng. "No, terakhir kamu tidak benar-benar terakhir."
Luna menghentakkan kakinya, kesal. "Kamu ga pernah mau nurutin permintaan aku, kalo heera aja boleh," cemberut perempuan itu.
Raja tersenyum sendu dan mengusak rambut istrinya, perempuannya. "Jadi ceritanya iri sama anak sendiri?"
Luna merengut dan menghempas tamgan sang suami, bukannya marah raja malah tersenyum melihat wajah cemberut istrinya. Istrinya berkali-kali lipat lebih lucu jika memperlihatkan wajah cemberutnya dengan bibir mengerucut membuat raja gemas. Kemana saja ia selama ini tidak menyadari jika tuhan menitipkan salah satu ciptaannya yang cantik ini padanya.
"Kamu kalau cemberut makin lucu," ujar raja terpana ia mengusap pipi luna keduanya seperti pasangan muda mudi yang sedang kasmaran melupakan fakta jika mereka sudah memiliki satu orang putri yang cantik dan membawa kebahagiaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA (End)
General FictionJANGAN LUPA FOLLOW! Tinggalkan vote dan komen Deskripsi Luna athayya gadis pecinta senja yang terpaksa harus menikah dengan laki-laki yang telah merebut kehormatannya hingga ia harus hamil anak pria yang telah memiliki kekasih itu. Dan Luna juga k...