27

15K 329 8
                                    

Hai

Jan lupa di pencet bintangnya dan komen di setiap paragraf.

***

"Sshh," seorang laki-laki tampak berdesis saat silaunya matahari masuk ke Indra matanya, membuat tidurnya terganggu.

"Ck, siapa yang buka gorden coba." Gumam laki-laki berdecak. Ia bangkit dari kasurnya dan melirik jam di nakas. Jam tujuh lewat.

Ia meringis saat kepalanya di landa pusing, "fuck"umpat laki-laki itu sembari memukul-mukul kepalanya cukup kuat, berharap sakitnya berhenti.

Tapi, bukannya berhenti sakitnya malah terus bertambah. Ia berdecak saat menyadari sesuatu.

Semalam ia merasa ia tidur dengan istrinya. Tapi, kini wanita anak satu itu hilang entah kemana.

Mungkin di kamarnya begitulah pikiran raja, mungkin Luna sedang mengurus anak mereka.

Ia akan mendatangi mereka, maka dari itu ia memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum mencari anak dan istrinya. Ya anak dan istrinya. Luna adalah istrinya dan heera sifabella zanna adalah putrinya. Tidak akan raja biarkan seseorang merebut keduanya.

Raja akan menebus segala dosanya pada dua perempuan itu, ia akan membuat kedua perempuannya itu menjadi perempuan paling bahagia di dunia. Ia, raja berjanji, ia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama.

Ia akan berusaha memperbaiki kesalahannya, ia ingin menjalani rumah tangga yang semestinya bersama Luna istrinya dan anak mereka. Raja ingin mewujudkan keinginan Luna dulu.

***

"Bik," Raja nampak memanggil salah satu pembantu yang sedang membersihkan meja di dekat tangga. Bik Harun menoleh, ia membungkuk saat menyadari salah satu anak majikannya menuju ke arahnya.

Wanita 56 tahun itu tersenyum. "Butuh sesuatu den?" Tanyanya.

Raja mengangguk. "Luna mana bik?"

Bik Harun tersenyum. "Oh lagi, di kamarnya non heera den," ujar bik Harun, raja mengangguk lalu pergi. Tak lupa mengucapkan terima kasih.

Bik Harun tercengang. Hah? Raja khatulistiwa Wijaya mengucapkan terimakasih pada dirinya?? Tidak salah tuh??

***

Berdiri di depan pintu yang terbuka dan menampilkan satu orang wanita yang tengah mengajak seorang bayi yang terbaring di kasur berbicara meskipun sang bayi hanya tertawa-tawa.

Raja tidak bergeming di tempatnya berdiri. Ia mengamati Luna yang nampak sangat bahagia, gadis muda yang raja hancurkan hidupnya, yang raja rusak masa depannya.

Luna masih muda, ia masih memiliki perjalanan hidup yang panjang, jika saja dirinya yang brengsek ini tidak merusak anak gadis orang.

Dan terlebih lagi, ia menyalakan Luna atas semua ini, padahal ia adalah orang yang paling bersalah di sini.

Raja menunduk menghapus air matanya yang tiba-tiba saja terjatuh saat mengingat potongan-potongan memory dia yang begitu kejam terhadap Luna.

"K-kak r-raja? Kakak ngapain berdiri di situ?"

Eh? Raja segera mengangkat pandangan nya. Ia menatap perempuan cantik yang berstatus istrinya itu sedang berdiri di depannya. "Kakak ngapain?" Tanya Luna kembali dengan nada yang lebih santai dari sebelumnya.

Raja menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia bingung harus menjawab apa. Haruskah ia jujur?
Ya sepertinya ia harus jujur saja. Ia tidak boleh lebih mementingkan gengsi di saat-saat seperti ini.

"Zanna," ujar raja menatap Luna, Luna mengernyit heran. "Zanna?"

"Iya, aku mau ketemu kamu sama zanna."ujar raja.

"Kenapa zanna? Namanya heera." Ujar Luna.

Raja tersenyum. "Biar beda dari yang lain," ujar cowok ganteng itu.

Luna menahan senyumnya. Ia terharu. "Kakak udah Nerima anak aku?" Tanya perempuan itu dnegan mata berkaca-kaca.

Raja menggelengkan kepalanya."no, bukan anak kamu, tapi anak kita. Zanna anak kita berdua, Luna, anak kita. Anak raja dan luna."

"K-kak, hiks."

"No, don't cry babe,"

"Maaf selama ini aku gak pernah ada buat kamu, maaf atas semua kesalahanku pada kamu. Aku minta maaf,"

***

"Aduh, lun. Kayaknya lagi bahagia ni Yee?? Senyam-senyum mulu dari tadi," ujar Freya saat melihat Luna sedari tadi terus-menerus tersenyum.

Luna menanggapi Freya dengan malu-malu.

"Ada apa sih?" Goda freya.

"Nggak ada apa-apa mbak." Elak Luna, Freya memicing tidak percaya.

"Iya deh, yang main rahasia-rahasiaan." Ujar Freya terkekeh.

***

Di sebuah ruangan yang di penuhi alat-alat untuk menunjang hidup serta bau obat-obatan yang sangat khas.

Terlihat seorang gadis yang tengah berbaring di brangkar dengan alat-alat yang terpasang di tubuhnya. Gadis itu nampak tersenyum saat melihat kekasihnya terus menerus mencium punggung tangannya yang tidak terpasang infus.

"Cepat sembuh, setelah sembuh aku akan nikahin kamu aika." Ujar pria itu.

Sang gadis mengangguk dan mengulurkan kelingking tangannya. "Janji?" Laki-laki itu mengangguk dan mengaitkan kelingkingnya dengan aika yang lebih kecil.

"Janji,"

"Aku sayang kamu ka,"

"Aika juga sayang Ray."

**

Raja khatulistiwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Raja khatulistiwa

Luna athayya

Heera sifabella zanna 😻🤱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Heera sifabella zanna 😻🤱

Say hi untuk baby heera.


LUNA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang