5

14.1K 434 3
                                    

Hiiiii

Udah vote belum. Kalau belum vote dulu dong biar aku seneng, kalau aku seneng mood nulisnya biasanya bagus😼

Jadi cepat up deh💙

Jangan lupa vote, komen, and follow akun ya?

Gimana harinya??

Maaf baru ingat update.

Harusnya up kemaren tapi ada kendala jadi aku baru bisa up sekarang

Spam love 🧡 dulu dong

Spam💜 dulu dong

H A P P Y R E A D I N G

***

Setelah perdebatan panjang dengan sang suami Luna akhirnya memilih untuk mengungsikan dirinya di kamar yang seharusnya di tempat para pelayan. Gadis 17 tahun itu saat ini tengah menatap kamar yang akan di tempatinya.

Sepertinya kamar yang di tunjukkan raja sudah lama tidak di tempati membuat Luna merinding saat mendengar suara-suara tikus dari bawa tempat tidur. Menghela nafasnya sebelum meletakkan tas berisi perlengkapannya.

Luna mulai membersihkan kamar yang tampak berdebu itu hingga benar-benar bersih. Ia melanjutkan mengeluarkan pakaian-pakaian dan mulai menatanya di lemari kayu yang ada di kamar.

Setelah membersihkan dan menata pakainya serta perlengkapan lainnya. Luna merasa lapar. Ia mengusap perutnya yang sedikit buncit.

"Kamu juga lapar ya nak? Yaudah bunda cari makanan dulu." Sembari tersenyum Luna terus-menerus mengusap perutnya yang berisi anaknya dan raja. Ah mengingat laki-laki itu membuat luna mengingat perkataan-perkataan raja yang tidak mau mengakui anaknya. Bahkan tidak segan-segan juga melakukan kdrt meskipun ia sedang hamil muda.

Luna hanya bisa tersenyum miris saat mengingat-ingat potongan-potongan memori yang masuk ke ingatannya.

***

Baru saja menuruni tangga Luna sudah harus menyaksikan sesuatu yang kembali menyakiti hatinya.

Suaminya raja tengah berpelukan mesra dengan celina kekasihnya di sofa, keduanya tidak segan bermesraan.

Berusaha tidak memperdulikan itu Luna melangkahkan kakinya menuju dapur yang otomatis membuatnya harus melewati dua orang itu.

Luna kira raja maupun Celina akan mengabaikannya. Tapi perkiraannya salah.

"Eh kamu," panggil Celina dari sofa. Luna menoleh bingung ia menunjuk dirinya sendiri.

Celina mengangguk. "Iya, kamu. Boleh aku minta tolong?" Tanya Celina lembut.

Raja menatap luna tajam seolah menyuruh gadis itu untuk menuruti kemauan kekasihnya.

Luna mengangguk ragu saat melihat wajah pucat milik raja.

"Boleh,"

"Nama kamu siapa?" Tanya Celina.

"Luna."

"Yaudah luna sekarang aku mau minta tolong ambilin air putih buat raja gak? Soalnya dia tiba-tiba mual-mual." Jelas Celina menujuk raja.

LUNA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang