Pencet bintangnya dan tinggalkan komen di setiap paragraf
***
***
Raja khatulistiwa pria muda yang nampak melamun di balkon kamar apartemen miliknya. Raganya mungkin ada di apartemen tapi pikirannya tertinggal di rumah sakit.
Apakah gue pantes di kasih kesempatan kedua?
Batin raja bertanya. Ia menatap ponselnya di mana tersimpan foto putrinya. Ya putrinya zanna adalah putrinya.
"Maafin papa zanna, selama ini papa jahat sama mama, papa bahkan tega sama kamu dan mama kamu."
"Papa ga tahu cara minta maaf sama mama kamu, papa takut mama kamu bakal ninggalin papa kayak yang lain."
"Papa nyesel, andai papa dulu lebih milih mama kamu dan menerima kamu. Gak akan sesulit ini pada akhirnya."
Raja mengelus wajah anaknya yang terpampang di layar hpnya.
"Gue harus bisa buat Luna balik ke gue. Apapun itu,"
***
Saat ini Luna beserta Randy dan Freya sudah menginjakkan kakinya kembali di kediaman Wijaya. Dan rumah itu nampak sepi.
Luna beserta bayinya juga sudah masuk kembali ke kamar. Kamar tamu. Tadi saat di perjalanan pulang luna mengatakan jika ia ingin pisah kamar dengan raja. Dan randy mengambilkan dengan menempatkan dia di kamar tamu. Dengan alasan. "Gue bukan raja yang gak punya hati. Gue gak mungkin nyuruh Lo sama keponakan gue tidur di gudang atau kamar pembantu."
"Mama Sisil kemana?" Tanya freya pada suaminya. Randy menggelengkan kepalanya, tidak tahu.
"Gak tahu, tumben pagi-pagi udah ilang aja."
"Bik," panggil Freya saat salah satu pembantu yang kebetulan melintas di depan mereka.
"Iya, eh buk Freya. Kenapa buk?" Tanya pembantu itu menghampiri.
"Mama mana bik?"
"Oh tadi nyonya Sisil keluar, bareng bapak-bapak ganteng buk, katanya bentar tapi udah dua jam gak pulang-pulang." Ujar bibik itu.
Rendy mengernyit." Bapak-bapak ganteng? Korban baru?" Gumam laki-laki itu di akhir kalimat.
"Kamu tahu mas?" Freya tidak sengaja mendengar gumaman suaminya.
Randy menggeleng."enggak, enggak penting juga." Rendy tidak perduli.
"Tapikan dia mama kamu,"
"Hm, iya. "
"Mama tiri," lanjut Randy.
***
"Dasar ibu tidak becus!"
"Anak saya menderita hanya karna kamu."
"Kenapa kamu jadi nyalahin aku?"
"Kamu pikir kamu ayah yang becus?"
"Ingat ya, ini semua gara-gara kamu. Kamu yang ninggalin aku sama anak-anak."
"Aku yakin Ray sama raja benci sama kamu."
"Saya akan membawa kedua putra saya, saya butuh pewaris saya. Oh ya, saya dengar istri raja sudah melahirkan. Yeah, akhirnya saya punya cucu. Cucu pertama ya?" Ujar Allesandro Henderson kepada Sisil.
Sisil menatap pria dewasa di depannya.
Dengan tatapan penuh dendam ia mengingat bagaimana Allesandro dulu memperlakukannya.Flashback
17 tahun lalu.
Dulu Sisil pernah menikah dengan seorang pengusaha kaya raya. Dia Allesandro Henderson. Pria tampan nan kaya. Di enam bulan pernikahan mereka di karuniai anak tampan yang di beri nama Raja khatulistiwa Henderson, rumah tangga mereka makin bahagia, setelah Raja berusia satu tahun, mereka kembali di beri kepercayaan oleh tuhan. Mereka kembali memiliki putra bernama rayhan samudra Henderson.
Sisil awalnya bahagia, ia sangat bahagia, ia bersyukur di pertemukan oleh laki-laki bertanggung jawab seperti Allesandro. Sebelum hal yang membuat rumah tangga mereka retak dan berakhir dengan perceraian, dan sisil kabur membawa kedua putranya yang masih kecil. Raja berumur 1 tahun 4 bulan sedangkan ray saat itu berumur 6 bulan.
Allesandro ketahuan tidur dengan perempuan lain, dan dengan santainya ia melontarkan kata-kata yang menyakiti hati Sisil.
"Kamu liat badan kamu semenjak Melahirkan yang kedua kalinya. Gemuk dan kucel. Tidak tahu merawat diri. Dan kamu liat Elisha, " Allesandro melingkarkan tangannya di pinggang Elisha selingkuhannya.
"Kamu gila ya mas? Bandingin aku sama dia, kamu bandingin aku sama perempuan seperti dia?"
Sisil sangat membenci Allesandro beserta selingkuhannya.
Dan fakta lainnya adalah, Elisha adalah saudari dari ibu Luna.Dan semenjak saat itu Sisil membenci Elisha dan keluarganya.
Maka dari itulah ia sangat membenci Luna saat mengetahui jika perempuan itu adalah keponakan dari perempuan perebut miliknya.
***
"Mari kembali seperti dulu?"
"Mimpi kamu!" Sisil membentak Allesandro. Ia geram kepada mantan suaminya ini.
"setelah kamu mencampakkan ku seperti sampah, kamu ingin kembali? Cuih lebih baik kamu membusuk di neraka!"
"Ya! Tapi bersamamu."
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata sedang mengawasi mereka.
Dan merekam apa yang mereka lakukan dan bicarakan."Hard to believe facts"lirih orang itu.
***
Luna kira menjadi ibu tidak akan sesulit ini tapi ternyata ini sangat sulit tapi menyenangkan.
Ia menikmati peran barunya walaupun sedikit kesusahan. Karena putri kecilnya terus-menerus menangis.
"Ih anak mama ini kok nangis terus sih? Haus ya? Tunggu bentar ya? Mama Iket rambut dulu." Luna buru-buru mencepol rambutnya sembarangan.
Lalu ia mengendong putrinya dan mulai menyusuinya.
Luna menatap putrinya lama.
Sesekali ia mencuil hidung putrinya yang mancung mirip sekali dengan ayahnya, hanya bibir saja yang mirip dengannya yang lainnya mirip ayahnya."Apakah dengan bukti yang nyata ini kak raja bakal percaya kalau heera anaknya?" Gumam Luna.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA (End)
General FictionJANGAN LUPA FOLLOW! Tinggalkan vote dan komen Deskripsi Luna athayya gadis pecinta senja yang terpaksa harus menikah dengan laki-laki yang telah merebut kehormatannya hingga ia harus hamil anak pria yang telah memiliki kekasih itu. Dan Luna juga k...