41

6.2K 125 0
                                    

Vote + koment

Follow on my instagram:

***

"Sayang, kamu masih marah?" tanya raja saat dirinya berbaring di paha luna saat wanita itu tengah bermain dengan anak perempuannya.

"Mama! Mama! Nanti beli mainan sepelti avin ya?" ujar heera yang nampak sibuk membongkar barbie barbie nya, memisahkan tangan, kaki bahkan kepalanya dari tubuhnya.

"Mobil-mobilan?" tanya luna.

Heera menggeleng, "noo, lobot mama."

Raja yang mendengar perkataan putrinya terkekeh. "Robot sayang, bukan lobot."

Heera menatap jengkel sang ayah. "Telselah heela dong."

"Ya mama? Heela pengen main lobot yang sepelti punya avin, yang bisa di lepas pasang."

"Ini bibit-bibit tomboy nya bakal keluar?" gumam raja sembari mencium cium perut sang istri, membuat luna kegelian.

"Eugh geli, jangan kayak gini, mas." ujar luna berusaha menghentikan perbuatan sang suami.

Melihat sang istri kegelian tentu saja jiwa jail raja meronta-ronta untuk menjahili sang istri. Ia semakin menelusup ke perut rata sang istri sembari mencium ciumnya.

"Kapan adiknya zanna ada di sini?"

"Heela ga mau adik, papa awas." ujar heera tiba-tiba lalu tanpa aba aba anak perempuan berusia tiga tahun itu menjambak rambut sang ayah membawa kepala itu menjauh. lalu saat ada celah ia malah menduduki wajah ayahnya.

"Papa awas, heela mau dekat mama." raja mengangkat pinggang sang putri mendudukkan putrinya di perutnya.

"Mama," lirih anak dengan mata berkaca-kaca, ia minta di gendong.

"Ngantuk kayaknya anaknya, mas." ujar luna. Seperti itulah heera saat ia mengantuk maka mode cengeng akan datang.

"Anak papa tadi mau apa? Mau robot, ya?" tanya raja melihat mata heera. Tetapi, heera sepertinya tidak tertarik lagi.

"Mau mama, heela ngantuk mama." ujar heera, setelah itu ia merangkak menuju sang ibu.

Setelah sang anak berada di gendongan nya, luna segera berdiri ia akan membawa putri nya ke kamar agar anak itu bisa tidur siang tanpa takut terganggu.

"Aku ke kamar," ujar luna. Raja melabuhkan satu kecupan di keni f putrinya, lalu pada bibir sang istri.

Aku janji ay, aku bakal nebus segala salah dan dosa aku sama kamu dan anak kita.

Drtt

Drtt

Lamunan raja terhenti saat ponselnya bergetar, nama teman SMA-nya terpampang di sana. Justin

"Woi gue sama yang lain otw rumah lo ya? Bawa bini sama anak sekalian. "

"Hm,"

"Hmm hmm aja lo, cosplay lo?"

Tutt.

Tanpa babibu raja mematikan sambungan telepon secara sepihak, mendengar pembicaraan tidak penting temannya.

"Siapa?" raja menoleh saat luna berjalan keluar dari kamar sang putri.

"Justin, katanya dia mau kesini, sama yang lain."

Luna lalu duduk di samping raja, ia meraih remot televisi lalu menyalakan nya tanpa menoleh pada raja yang menatapnya intes dari samping.

"Kamu cantik banget, ay. Apalagi kalo marah." gumam raja, tatapannya sangat terfokus pada sang istri.

LUNA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang