Chapter 4 : Curhatan Okta

311 20 0
                                    

                  “Setia itu mahal, orang
                      murah mana bisa”
                          -Oktavia Prima-

------------------------------------------------------------

Jam pelajaran kedua pun berlangsung. Hari ini waktunya belajar bahasa Inggris. Nayana dan Okta cukup mahir dalam pelajaran satu ini. Sama hal nya dengan Satria, ia juga tak kalah pintar. Bermodal dari kata-kata galau yang bertuliskan bahasa Inggris di Instagram, Nayana banyak belajar dari sana.

“Attention please! Sekarang coba kalian buat dialog singkat dalam bahasa Inggris tentang apapun itu. Saya tunggu 30 menit lagi. Untuk ketua kelas dan wakilnya, tolong amankan kelas kalian. Saya akan kembali nanti” perintah Miss Oca. Ia harus mengikuti rapat guru siang ini.

“Baik Miss” patuh Ketua kelas mereka.

“Kita tentang apa nih Ta? Lo ada ide gak?” tanya Nayana.

“Apa ya Na gue juga bingung nih” jawab Okta. Tadi sebelum Nayana bertanya ia hampir mendapat ide. Setelah pertanyaan itu, pikirannya buyar seketika.

“Tentang dia aja gimana Ta?” tanya Nayana seraya menaik-naik kan alis nya menggoda Okta.

“Lo aja deh Na, gak minat gue sama semua yang berhubungan dengan dia lagi” malas nya. Okta tau dia yang dimaksud Nayana.

“Hehe bercanda Ta. Gimana kalo tentang gue sama lo aja? Biar gak ribet” saran Nayana.

“Boleh tuh. Kalo dihitung dialog kita selama temenan ada berapa ya Na?” tanya Okta sambil memikirkan berapa banyak dialog mereka selama ini.

“Bisa dinovelin kaya nya Ta sangking banyaknya” kekeh Nayana yang langsung diikuti Okta.

“Oke deh, dimulai dari lo dulu aja. Tema nya party aja Na, kayanya gampang tuh ngerangkai kalimatnya” saran Okta. Mereka pun langsung membuat dialog seperti yang dibilang Okta tadi dengan tema Party.

“Akhirnya selesai juga Na. Ternyata gak segampang yang gue pikir ya” ucap Okta. Ia pikir membuat dialog dengan tema Party tidak akan membuat mereka kesulitan, ternyata sulit juga.

“Iya Ta akhirnya. Untung kita bisa ngerangkai kalimat nya. Tanpa bantuan Google translate ni bos” kekeh Nayana. Pasalnya teman sekelas nya yang lain hampir semua menggunakan smartphone mereka untuk mengerjakan tugas ini.

Setelah tugas Miss Oca terselesaikan, Okta yang tak tau harus melakukan apa ia memilih bermain handphone saja. Berbeda dengan Nayana, ia sudah keliling kelas untuk melihat hasil kerja teman-teman nya. Sampai tiba di bangku Satria gadis itu berhenti seketika. “Lo dialog nya tentang apaan Sat? Liat dong” kepo Nayana.

“Nih punya gue. Singkat, padat, dan jelas” ucap Satria sambil menyodorkan buku tulis nya. Nayana yang ingin tau pun langsung menyambar buku milik temannya itu. Seperti nya ia agak terkejut dengan apa yang Satria tulis.

“Gimana Nay? Bagus gak?” tanya Satria penasaran.

“Ini sih antara sad boy sama terlalu singkat anjir” kata Nayana heran. Pasalnya yang Satria tulis dibukunya adalah :
A : Why you crying?
B : Cause i lost someone

Only that, nothing else

Satria yang mendengar itupun terkekeh mendengar Nayana. Yang penting usaha katanya. Dari otak sendiri lagi.

“Lo gak denger Miss Oca tadi ngomong apa? Katanya buat dialog singkat dalam bahasa Inggris. Ya gue bikin lah. Sesingkat mungkin” kata Satria sambil memperhatikan wajah Nayana yang heran dengan jawaban nya. Ia pun tertawa dalam hati. Lucu sekali pikirnya. Andai Okta sehumble ini, tak bisa dibayangkan bagaimana keadaan Satria sekarang.

INSECURE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang