*Note
Chapter ini lumayan panjang guys, so enjoy yaa🖤Pagi ini Nayana sudah berada didalam mobil bersama Adrian. Mobil itu sedang melaju pelan menuju ke sekolah Nayana. Setelah mengantarkan Fahrezi dan Arga, tersisa Nayana seorang lah yang diantar paling akhir. Gadis itu tengah asik memakan roti dan susu kotak yang memang sengaja dibawakan oleh Devina karena tak ada waktu lagi untuk sarapan dirumah.
“Pah” panggil nya ditengah-tengah keheningan mereka. Adrian balas berdehem saja. “Papah tau gak kalo anak temen Papa itu pindah ke sekolah Nay?”
Adrian mengerutkan keningnya. “Hah siapa? Temen Papa banyak Nay” jawab Adrian bingung.
“Itu lo Pah yang kita makan di hotel kemarin, kalo gak salah Papa bilang dia yang punya acara” jelas Nayana.
“Oh, si Hartono” sahut Adrian mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Iya itu, nah anaknya pindah sekolah ke sekolah Nayana” kata gadis itu sembari menggigit rotinya yang hampir habis itu.
“Si Darren? Gercep juga tuh anak” jawab Adrian sembari terkekeh kecil.
Nayana memicingkan matanya. “Gercep gimana Pah?” tanya nya bingung.
Adrian menggeleng. “Engga, lupain aja. Kok dia bisa pindah kesekolah kamu?”
Gadis itu mengedikkan bahunya pertanda tak tau. “Tau tuh, Nayana juga bingung. Buat apa coba pindah sekolah padahal bentar lagi tamat kan” jawab gadis itu.
‘Pantesan si Hartono nge-WA gue nanya dimana sekolah Nayana, ini toh' kata Adrian dalam hati.
Tak terasa mereka sudah sampai didepan gerbang sekolah Nayana. “Belajar yang bener, kalo ada apa-apa bilang sama Darren aja” kata Adrian seraya tersenyum kecil.
“Hah? Apa hubungannya?” tanya Nayana bingung.
“Turun gih, tuh Darren udah nungguin” balas Adrian tak menggubris pertanyaan putrinya itu.
Nayana menatap kearah pintu gerbang yang menjulang tinggi itu. Darren dengan ransel hitamnya sedang berdiri menatap kearah mobil mereka seraya tersenyum manis.
Nayana tak ambil pusing. Ia segera turun dari mobil setelah berpamitan pada Adrian.
'Ren kenapa sih lo mirip banget sama dia?' tanya Nayana dalam hati saat ia berjalan menuju lelaki itu.“Hai” sapa Darren saat Nayana sudah berada tepat didepannya.
Gadis itu balas tersenyum. “Hai Ren, lo ngapain disini?” tanya Nayana penasaran.
“Nunggu lo” balas lelaki itu kemudian kembali tersenyum.
Nayana bingung harus bereaksi seperti apa, pasalnya lelaki didepannya ini tak memudarkan senyumnya sedari tadi. Bukan, bukan ia terpesona dengan senyuman itu tapi seperti Dejavu saat melihat senyuman manis milik Darren.
“ITU YANG DISANA NGAPAIN PACARAN DIDEPAN GERBANG? KALIAN SUDAH TERLAMBAT BUKANNYA TAKUT MALAH PACARAN!!!” teriak salah satu guru laki-laki berkumis tebal dengan badan gempal berjalan menuju kearah mereka. Itu Pak Roni, guru BK mereka yang terkenal kejamnya.
“Yang telat saya pak, bukan dia” kata Darren saat guru itu menatap tajam kearah mereka berdua.
Nayana yang notabenenya gampang panik hanya bisa menggenggam erat tali ranselnya. Ia menatap Darren dengan pandangan bingungnya. 'Perasaan tadi Darren dateng lebih dulu dari pada gue, kenapa dia yang ngaku telat?' heran Nayana.
“Bukan pak, saya yang telat. Darren dateng lebih dulu dari pada saya” jelas Nayana. Ia tak mau karena membela nya lelaki itu malah mendapat hukuman yang tak seharusnya ia dapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE (On Going)
Ficção AdolescenteIni tentang gadis yang menjadi pengagum rahasia seorang lelaki bertahun-tahun lamanya. Tak ada satupun orang yang tau akan perasaan nya termasuk teman dekatnya. Seorang gadis biasa yang hanya bisa memendam rasa. Nayana Refania ,gadis yang jauh dar...