“Ini tentang aku si gadis biasa
dan dia lelaki idaman wanita”
-Nayana Refania----------------------------------------------------
Setelah selesai makan malam bersama keluarga nya, Nayana baru saja tiba dikamar tidur miliknya. Ia mengambil gitar dan duduk lesehan didepan meja nakas yang ada didalam kamar nya. Rencananya ia akan memainkan benda favorite nya itu. Bermodal hanya melihat tutorial di aplikasi merah itu Nayana akhirnya bisa memainkan gitar hitam kesayangannya. Ia mengambil benda pipih itu dan meletakkannya sejajar dengan gitar yang sedang ia pegang. Wajah nya tak ia perlihatkan, gadis itu hanya ingin merekam bagaimana suaranya jika bernyanyi. Senar gitar mulai dipetik. Alunan nada yang dihasilkan gitar itu berhasil membuat Nayana tersenyum bangga karena usahanya semalam.
Catatan Kecil-Adera
Bila ingin hidup damai didunia
Bahagia lah dengan apa yang kau punya
Walau hatimu merasa
Semua belum sempurna
Sebenarnya
Kita~
Sudah cukup semuanyaPenggalan lirik lagu itu berhasil Nayana nyanyikan. Ini lagu kesukaan Nayana. Suaranya yang bercampur dengan alunan senar gitar yang ia petik sangat cocok berpadu. Setelah ia mendengar kan kembali video rekaman yang berisi dirinya itu, ia tak menyangka. Ternyata gue bisa nyanyi juga ya ,batin nya. Walaupun suaranya tak sebagus yang orang lain pikir, setidaknya itu tak buruk bagi Nayana yang masih pemula itu.
“Lah masih jam segini? Gue kira uda waktunya overthinking” kata Nayana sambil melihat jam di ponsel pintar nya itu. Sekarang jam menunjukkan pukul 09.23pm. Overthinking ada jam tertentu bagi Nayana.
“Gue ngapain ya?” bingung nya. Pasalnya jika bermain handphone bosan sekali pikir nya. Apa yang harus ia lakukan?
“Eh buku catatan bahasa Korea gue mana ya, kayanya gue simpen dilaci deh” ucapnya sambil mencari buku itu dilaci nakas tepat dibelakang nya sekarang.
Selagi mencari buku nya itu, ia tak sengaja menemukan buku diary nya dulu semasa SMP. Ini kan buku yang gue beli khusus buat curhat dulu, batin Nayana. Ia dulu sempat membeli buku ini untuk mencurahkan isi hatinya karena tak berani mengungkapkan langsung perasaannya. Ia akan membaca ini di balkon kamar nanti.
Tiba di balkon ia segera membuka buku itu. Kertas nya sudah tak seputih saat ia menulis dibuku ini dulu. Warnanya sudah menguning, lembar nya pun saling menempel menandakan buku ini sudah lama tak tersentuh oleh nya. Lembar pertama yang ia lihat ada intro tentang dirinya. Gadis itu pun tersenyum tipis.
Halo nama gue Nayana. Lo bisa panggil gue Nanay kalo lo mau. Buat siapapun yang nanti bakalan baca buku ini, lo beruntung karena tau apa yang bakal gue tulis didalam sini.
Tiba di lembar kedua tertulis kata-kata galau hasil karangan nya itu. Setiap lembar memiliki tanggal kapan kata-kata itu dibuat. Ada tanda tangan Nayana dibawah kanan ujung.
Aku hanya bisa mencintai mu dalam diam, karena aku tau diriku tak seindah alam.
“Buset, galau bener gue. Sad girl sejak dini ternyata” Nayana terkikik geli membacanya. Kenapa dulu ia bisa segalau ini?
Tiba di lembar ketiga ia melihat ada syair yang tertulis disini. Seperti nya ia mendapat kata-kata ini dari google dulu.
Bidadari tanpa sayap, itu Ibuku
Pangeran tanpa kuda, itu Ayahku
Putri tanpa mahkota, itu aku
Ksatria tanpa pedang, insyaallah itu kamu“Ahahaha geli banget, parah. Alay banget anjir” tawanya kencang. Tak habis pikir ternyata ia sealay ini dulu.
Masuk lembar keempat ia kembali menemukan kata-kata galau hasil karangan nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE (On Going)
Fiksi RemajaIni tentang gadis yang menjadi pengagum rahasia seorang lelaki bertahun-tahun lamanya. Tak ada satupun orang yang tau akan perasaan nya termasuk teman dekatnya. Seorang gadis biasa yang hanya bisa memendam rasa. Nayana Refania ,gadis yang jauh dar...