“Ck, gue ngantuk tapi laper” kata Nayana seraya memegang perutnya yang kelaparan itu. Ia terbangun tengah malam, jam menunjukkan pukul 2 pagi. Selalu seperti ini, kalau tidak kelaparan ya ingin buang air. Tadi saat makan malam Nayana hanya makan sedikit, itupun tak habis. Maka dari itu ia kelaparan sekarang.
“Tahan aja kali ya” ucapnya yakin. Ia menutup matanya mencoba untuk kembali tidur.
5 menit..
10 menit..
15 menit..
Kedua mata itu kembali terbuka. “Yaallah laper banget” katanya dengan mata berkaca-kaca. Nayana itu cengeng, karena kelaparan saja ia bisa nangis tak jelas seperti ini. Biasanya ia bisa menahannya hingga pagi tiba, tapi kenapa rasanya malam ini tak bisa.
“Gue laper tapi mager” ucapnya dengan suara serak menahan tangis.
Nayana mengambil handphone nya yang terletak di atas meja nakas samping tempat tidurnya. Sekitar 3 menit Nayana aktif di aplikasi WhatsApp, saat ia ingin beranjak turun...
Ting*
Gavingtg
Knp blm tdr? Kebangun?
Me:
Kok tempe
Gavingtg
Laper?“Kok dia tau gue kelaperan?” bingung Nayana.
Me:
Iya hehe“Anjir kok vc? Gue lagi gembel anj-” panik Nayana saat Gavin mencoba untuk melakukan panggilan video itu. Mau tak mau ia menarik ikon biru itu keatas, seketika menampakkan lelaki tampan yang dijuluki pendiam dikelas mereka. Dapat Nayana lihat lelaki itu sedang tidur dengan posisi miring menghadap handphone nya, walaupun hanya kepalanya saja tapi Nayana tau Gavin sedang shirtless sekarang, dengan kalung hitam yang menghiasi leher putih itu. OMG!!! si anjir ganteng banget,batin Nayana.
Nayana tak memperlihatkan wajahnya. Ia menekan kamera belakang tadi yang alhasil menunjukkan lampu yang tergantung diatas kamarnya.
“Mau gue anter makan?” tanya lelaki tampan itu diseberang sana.
Nayana membelalakkan matanya. Gila saja ini sudah tengah malam. Nayana tak mau merepotkan lelaki itu. “Gausah. Ada makanan kok dibawah, tapi emm gue-”
“Takut?”
“Seribu buat lo” kekeh Nayana.
Gavin ikut terkekeh. “Turun gih, gue temenin dari sini. Ntar kalo ada apa-apa bilang”
Nayana mengangguk dibelakang kamera. Ia segera menuju pintu kamarnya, menuruni anak tangga yang banyak itu dengan keadaan lampu mati.
“Gavin takut” cicit Nayana. Ia sudah berada di anak tangga terakhir tapi tak berani bergerak.
“Baca bismillah”
“Bismillah, gue cuma mau ngambil nasi gak ganggu kalian” kata Nayana ngawur. Ia berjalan menuju dapur. Dapat Nayana dengar Gavin terkekeh karena ucapannya.
Nayana mengambil nasi serta lauk pauk yang tersisa dimeja makan itu.“Minumnya jangan lupa”
“Eh iya minum” Nayana yang hendak cepat-cepat pergi dari sana kembali mengambil gelas untuk minumnya nanti. Mungkin kalau tak diingatkan Gavin Nayana bisa nekat meminum air keran yang ada di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE (On Going)
Teen FictionIni tentang gadis yang menjadi pengagum rahasia seorang lelaki bertahun-tahun lamanya. Tak ada satupun orang yang tau akan perasaan nya termasuk teman dekatnya. Seorang gadis biasa yang hanya bisa memendam rasa. Nayana Refania ,gadis yang jauh dar...