Umniyatul Ula (37)

3.2K 337 64
                                    


Bismillah
Semoga istiqomah
Jamaah solat 5 waktu
Tilawah Alqurannya
Sholawat kepada kanjeng nabi

Semoga sehat selalu dan panjang umur barokah

Semoga kita diistiqomahkan dalam kebaikan apapun kesibukan kita

Semoga menjadi tulisan ini menjadi penghibur sekaligus pelajaran buat kita semua.

Terima kasih untuk keluarga wattpad yang sudah support keluarga kecilku hehe

Happy Reading
¤¤¤¤

Manisnya Kopi

"Belajar itu seperti meminum kopi manis. Awalnya terasa pahit. Namun, ketika gula itu sudah larut bersama kopi rasanya akan nikmat meneguknya. Begitu pula belajar,awalnya terasa sangat sulit. Namun, ketika seluruh ikhtiar dan doa melebur jadi satu akan timbul perasaan nikmat mengecap ilmu yang dikaji."

Genap tiga hari sudah Ustad Zayan, eh bukan Gus Zayan suamiku tinggal di rumah ini. Sedikit demi sedikit aku mulai paham aktivitasnya yang istiqomah sampai yang random. Random itu maksudnya yah ibadah, ibadah yang awalnya tidak rencana menjadi wajib iya karena perintah suamiku. Aku merasa sangat sungkan mengingat beliau adalah seorang Gus. Namun, apalah daya aku juga menyukai caranya memperlakukanku sangat lembut, mengingatnya selalu membuatku senyum-senyum sendiri.

Siang itu setelah insiden aku pingsan karena mengetahui kebenaran bahwa suamiku adalah seorang gus. Begitu sadar aku langsung bingung harus bersikap bagaimana. Beliau adalah guruku juga. Rasanya kecanggungan yang malam pertama terkikis menjadi timbul lagi. Namun, lucunya beliau mengajakku mutolaah kitab. Aku sudah memilih kitab favoritku yaitu tentang nahwu, tata cara bahasa arab. Beliau membaca bab tentang " Istisna atau pengecualian". Aku menyimak sembari melihat catatanku tentang bab yang isinya tentang kalimat yang menggunakan lafadz-lafadz pengecualian. Dalam kitab dasar nahwu ini memang istisna  menggunakan lafadz illa, ghoiru, termasuk isim yang dibaca nashob, tetapi tidak semua kawan-kawan istisna seperti lafadz khola, 'ada, hasya yang bila masuk di kitab alfiyah itu termasuk huruf jer. Kemudian dengan tidak
ada persiapan detik selanjutnya adalah ujian nahwu di kamar bersama suamiku Gus Zain.

"Dek," suaranya lembut tapi aku tersentak kaku dengan pulpen yang kugenggam erat.

"Dalem, Gus," jawabku juga pelan sambil menunduk, dengan perasaan was-was.

"Saya akan kasih sampean soal, bila benar saya kasih hadiah, bila salah saya kasih hukuman," tegasnya tanpa bisa kubantah. Memangnya aku bisa apa selain pasrah. Begini to rasanya jadi istrinya Gus Zayyan, masyaAllah banget, pingin nangis , tetapi kok deg-degan terus.

"Enggih, Gus," jawabku lemah dengan air keringat sampai menetes di tangan. Kemudian Gus Zain menegakkan wajahku hingga kami saling memandang , beliau mengelap keringatku dengan tisu ditanggannya. Aku memejamkan mata saking malunya.

"Soal pertama, dengarkan baik-baik istriku," beliau melirikku membuat wajahku memanas dan tambah grogi pastinya. Hatiku langsung merapal fatihah kepada orang tua, guru-guru, khusus kepada pengarang kitab jurumiyah Syaikh Ahmad Zaini Dahlan, karena aku sedang memeluk tulisan beliau dalam ujian dadakan hari ini.

"Apa yang dimaksud dengan huruf nida?" Gus Zayyan sepertinya asal memberi soal, padahal dari sejam yang lalu aku hanya membaca catatan istisna. Dalam keadaan yang sangat panas, sampai kurasakan kasurku juga panas kucoba berpikir keras mengingat.

"Nida itu kata panggilan , biasanya menggunakan lafadz ya, atau yang biasa ditemukan di Al-Qur'an seperti lafadz Ya Ayyuhal ladzina aamanu "wahai orang-orang yang beriman, itu contoh untuk yang mudzakar atau menunjukkan laki-laki atau Lafadz Ya ayyatuhan nafsul muth'mainnah, (Wahai jiwa-jiwa yang tenang), itu contoh yang menunjukkan muannats," kataku dalam satu tarikan nafas. Kulirik beliau mengangguk sebentar.Lalu kurasakan dahiku dikecup lembut oleh....Gus Zayyan.

Sampean Gus?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang