Umniyatul Ula (41)

1.8K 192 22
                                    

Assalamualaikum wattpad family...

Semoga diberikan kesehatan jasmani dan rohani...aamiin
Semoga istiqomah ibadah, sholat jamaah.ngaji istiqomah, solawat juga jangan lupa.
 
Happy Reading

###

Jum'at Selawat

"Selawat  ini obat rindu kepada Rasulullah, lirih kumemanggil namamu kekasih hati , hamba Allah."

Jum'at  adalah hari yang paling mulia. Dalam kitab Lubabul Hadits, yang syarahnya Tangqihul Qoul, dijelaskan pada bab ketiga tentang keutamaan membaca basmalah.   “Sesungguhnya Allah yang Maha Suci dan Maha Luhur, telah menghiasi langit  dengan bintang-bintang, Dia menghiasi malaikat dengan Malaikat Jibril, Dia menghiasi surga dengan bidadari dan rumah-rumah megah, Dia menghiasi para nabi dengan Nabi Muhammad SAW, dia menghiasi hari-hari dengan hari Jum’at, Dia menghiasi malam-malam dengan malam lailatul qodar, Dia menghiasi bulan-bulan dengan Bulan Ramadhan, Dia menghiasi masjid-masjid dengan Ka’bah, Dia menghiasi kitab-kitab dengan Al-Qur’an, dan Dia menghiasi Al-Qur’an dengan “Bismillahir Rohmanir Rohim” (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)”.

Ada juga lirik selawat yang sering kami baca seperti,"Afdholul laili lailatul jum'ah, afdholun nabi nabi muhammad (Malam yang paling mulia adalah jumat. Nabi yang paling mulia adalah Nabi Muhammad saw.) Maka dari itu pengajian malam jum'at diisi dengan maulid Nabi, entah itu Barzanji, Dziba maupun Burdah.

Rangkaian pengajian selawat burdah putra-putri kali ini sangat meriah. Hal ini dikarenakan Abah Afnan dan Bu Nyai Mai hadir. Tidak ketinggalan Gus Daffa putra mahkota pondok ini sudah semimggu ini kembali ke tanah air. Banyak santri putri yang langsung berbisik-bisik mencuri pandang Gus Daffa.

Sedangkan Aku sendiri dibuat salah tingkah karena Dek Dina sejak tadi memperhatikan Kakak gantengnya yang berdiri disamping Gus Daffa, siapa lagi kalau bukan Gus Zayan.

MasyaAllah , Dek Dina emang begitu, disuruh jadi adek manis, malah jadi adek posesif. Bagaimana tidak? seolah-olah Gus Zayan itu hanya kakaknya Dek Dina seorang. Dalam silsilah memang sih Gus Zayan anak terakhir. Namun, yah, terserah Dek Dina yang penting dia tidak berlebihan menganggap Gus Zayan sebagai kakak, karena ini bukan kakak sedarah/ kandung/ rodho'.

"Dek, dibaca burdahnya," tegurku sambil berusaha tidak melihat ke arah suamiku.

"Iya Kak, dari tadi juga aku baca burdah, malah kakak  yang ngajak ngobrol." katanya menohok. Memang sih Dek Dina itu mulutnya komat kamit baca burdah, tetapi pandangannya itu lo.

Astaghfirulloh, lagi aku mengelus dada. Rasanya baru kemarin dia masuk pondok, kok sekarang burdah saja sudah hapal.

"Cerdas sih dek, tetapi adab nomor satu." kataku lirih. Dek Dina melirikku dengan singkat ,terus menunduk membaca kitab. 

Aku kembali membaca selawat. Selawat Burdah ini adalah suatu Qasidah (lagu-lagu) yang berisi syair tentang pujian/ sholawat kepada Nabi Muhammad s.a.w.. Syair tersebut diciptakan oleh Imam al Busiri dari Mesir. Bu Nyai Mai hafal selawat Burdah yang jumlahnya 160 bait. Kami para santri sering diperintahkan membaca burdah siang malam. Jadi lama kelamaan pun banyak santri yang lanyah burdah. Lanyah itu lancar sampai kadang tidak baca pun bisa mengikuti. 

Acara malam ini diakhiri doa, dan sambutan dari  Gus Idola santri DAWI  yaitu Gus Daffa. Sebelum acara benar-benar berakhir. Kuberanikan diri menengok sejenak lelaki yang memakai koko putih dengan peci hitamnya. Aku rindu. Namun, apalah dayaku ini hanya bisa memanggil namanya lewat doa. Perasaan ini mulai tumbuh, entah sejak kapan. Namun, yang kutahu sejak aku mulai menjadi makmum Ustad Zayyan maghrib itu, aku mulai sering memikirkan beliau. Setiap malam aku menyampaikan rindu ini kepada Allah dan Nabi. Aku pun mulai takut dengan benih cinta ini yang membuatku sering gelisah tak menentu di selingan waktu mengaji.
"Shollallohu 'ala muhammad, Ya Allah
aku rindu hambamu yang satu itu." rintihku dalam hati sambil melangkah kembali ke kamar merangkul Dek Dina.

Sampean Gus?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang