PERAN UTAMA

233 19 0
                                    

"Selamat ya, kamu menangin kasus lagi," ucap Randy tersenyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat ya, kamu menangin kasus lagi," ucap Randy tersenyum manis.

"Oh, itu... Biasa. Aku cuma berhasil bikin klien aku pisah dari laki-laki gak bermoral kaya gitu, dan hak asuh anaknya. Sebenernya, aku juga berhasil beresin soal harta gono-gini, jadi klien aku bisa diuntungkan. Laki-laki itu juga dapet hukuman yang setimpal, gak sia-sia proses kasus yang lumayan panjang," oceh Anne membanggakan dirinya sendiri.

Randy sampai terkesiap beberapa saat, tetapi kemudian ia tertawa pelan.

"Kamu nguras habis lawan kamu, kaya biasa," sahut Randy dengan nada memuji. Sementara Anne, hanya diam sambil memandangi Randy yang tampak sangat mempesona dengan setelan rapinya.

"Kalau ada waktu luang..."

"Waktu luang?"

"Bukannya hari ini kamu ulang tahun?" tanya Randy tiba-tiba membuat Anne menundukkan kepalanya sambil mengumpat pelan. Bahkan ia sendiri tak ingat hari ulang tahunnya.

"Aku tahu dari notifikasi Facebook," ucap Randy lagi.

Anne tertawa pelan kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Ya, aku gak akan ada waktu luang. Sorry, ya Ran. Aku-"

Anne berhenti bicara ketika ponselnya berdering nada notifikasi pesan masuk.
"Aku... Mau rayain sama keluarga hari ini," jawab Anne berharap Randy akan mengajaknya merayakan di lain waktu.

"Oh, oke. Kalau gitu, aku juga harus ke kantor dulu," pamit Randy begitu saja ketika lift terbuka.

Anne tahu, seharusnya ia mengatakan saja kalau dirinya punya banyak waktu luang. Tapi bagaimana bisa ia melakukan itu tanpa jual mahal?

From: Mama
Udah di mana? Jangan lupa pulang bawain seafood bakar kesukaan adik kamu ya...

Anne menghela napas panjang, alasannya selalu jual mahal adalah karena ia merasa tak pernah dihargai oleh siapapun. Dan perasaan seperti itu, sudah tertanam dalam dirinya berkat keluarganya sendiri.

***

Miko memarkirkan mobilnya di parkiran sebuah minimarket dekat toko roti ibunya, karena ia tahu toko roti itu terletak di pinggir jalan raya, dan ia tak ingin mobilnya menghambat lalu lintas di sana. Meskipun artinya, ia harus berjalan kaki sedikit menuju toko roti tersebut.

Sebuah toko roti yang paling menonjol di antara toko lainnya, karena toko ini adalah satu-satunya toko roti yang memproduksi roti buaya khas budaya Betawi.

"Ya ampun..."
Miko buru-buru menghampiri ibunya yang sedang kesusahan memindahkan pot tanaman dari luar toko. Ia segera mengambil alih pekerjaan itu untuk membawakan pot tersebut ke dalam toko, seperti biasa saat toko ini sudah hampir tutup.

"Miko kan udah bilang, Bu, jangan angkat ini sendirian. Minta Om Farel angkat potnya kan bisa," omel Miko sambil menepuk-nepuk tangannya untuk menyingkirkan tanah di telapak tangannya akibat mengangkat pot tersebut.

FALL INTO YOUR WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang