SI PENYELAMAT

161 17 5
                                    

Anne melangkahkan kakinya dari area acara reuni itu dengan ponsel yang ia dekatkan ke telinga, mencoba menjawab panggilan telepon dari Cintya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anne melangkahkan kakinya dari area acara reuni itu dengan ponsel yang ia dekatkan ke telinga, mencoba menjawab panggilan telepon dari Cintya.

Aduh, Ne. Mendingan sekarang lo telepon Randy, katanya ada hal penting yang mau dia omongin ke lo. Oke… cepetan," ucap Cintya lalu mengakhiri sambungan teleponnya.

Anne mengerutkan keningnya heran, baru kali ini Randy meneleponnya berkali-kali di waktu yang bersamaan. Namun, karena menyangkut Randy, alhasil Anne pun segera menelepon Randy sambil berjalan keluar dari restoran ini.

“Ran, kata Cintya –”

Iya, Ne. Kamu dimana sekarang?” tanya Randy membuat Anne mengedarkan pandangannya ke sekitar, berharap Randy akan menyusulnya untuk melanjutkan ajakannya kemarin malam.

“Aku lagi di Flores Restaurant. Kenapa?”

Ne, pulang sekarang ya. Satu jam lalu mantan lawan kamu di persidangan, dateng ke kantor dan nanyain kamu sambil marah-marah. Aku khawatir dia mau nyamperin kamu jadi –

Belum sempat Randy melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba dari arah parkiran, sebuah mobil melaju cepat ke arahnya hingga Anne tak bisa mengelak. Namun, seseorang lebih cepat berlari dan melompat memeluknya tanpa sempat menghindari mobil. Alhasil, mereka berdua terhantam mobil dengan posisi Anne dalam pelukan Miko.

Anne yang masih setengah sadar, menatap bingung ke arah laki-laki yang saat ini berlumuran darah. Kedua tangannya bergetar, sementara pandangannya mulai kabur dan kepalanya terasa berputar. Hingga akhirnya Anne pun tak sadarkan diri.

***

“Ayah berangkat kerja dulu ya.”

Hati-hati ya, Ayah. Sabar ya kerja shift malem terus.”

“Ayah, Ayah jangan kerja aja semalem ini bisa ga? Miko… ada tugas.”

“Gimana lho, Miko. Kalau Ayah gak masuk, nanti ga dibayar. Kamu kan udah gede, bentar lagi lulus, kamu kerjain sendiri bisa kan? Kalau perlu minta bantuan sama temen kamu.”

Jika saja saat itu Miko bisa mengatakan kalau ia melihat hologram ayahnya menyala dan ayahnya dalam bahaya mungkin, kejadian mengerikan itu tidak terjadi.

Kenapa kamu ngikutin Ayah, Ko? Ini
sudah malam. Sana pulang… kamu mau jadi anak berandal yang keluar malam-malam? Lihat tuh, teman-teman Ayah sudah di sana, nanti kamu malah diajak untuk minum juga lagi.”

Jika saja saat itu Miko tak menuruti perintah ayahnya untuk pergi, mungkin hingga kini ayahnya masih ada.

Suami ibu, diduga menjadi korban penusukkan salah satu preman, Bu.”

“Ya Tuhan, Ayah!”

Miko membuka matanya dengan panik. Ia berusaha untuk bernapas normal ketika menyadari kalau ia hanya bermimpi.

FALL INTO YOUR WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang