Pukul 00:12 WIB, suara mobil ambulans dan mobil polisi terdengar saling bersahutan di sekitar parkiran apartment daerah Jati Putih.
Bersamaan dengan itu, Anne berdiri mematung ketika petugas ambulans benar-benar menggotong sebuah kantung mayat dari dalam mobil BMW berwarna abu-abu yang sangat Anne ingat menjadi tempat terakhir kali ia menemui Cintya.
Garis polisi sedang dipasang, sementara beberapa polisi sibuk memeriksa tempat kejadian perkara dan mengejar seorang laki-laki.
Anne benar-benar merasa lemas, kepalanya seperti berputar. Kejadian ini masih sangat sulit diterima akal sehatnya. Rasanya, baru beberapa jam yang lalu ia bicara dengan Cintya yang terlihat sangat senang dijemput oleh seorang laki-laki.
Sebelum petugas ambulans itu memasukkan kantung jenazah ke dalam mobil, Anne berlari mencegat mereka bersama dengan Miko yang mengikutinya dari belakang. Ia menunjukkan kartu namanya sebagai teman sesama pengacara Cintya, dan ia meminta izin untuk melihat korban.
Begitu petugas ambulans membuka bagian atas kantung jenazah, Anne semakin lemas. Lagi-lagi ia hampir terjatuh jika saja Miko tak memegangi tubuhnya.
“Ann, kita minggir dulu," ucap Miko sambil menggiring Anne menjauhi tempat kejadian agar gadis ini bisa lebih tenang. Namun kenyataannya, Anne tetap merasa gelisah, tatapannya linglung menatap Miko. Ia mencengkeram jaket Miko dengan keras sementara pandangannya mulai tajam menatap Miko yang terlihat ikut gelisah melihat reaksi Anne seperti ini.
“Lo… telepon gue. Nyuruh gue untuk cek kondisi temen gue. Lo jauh-jauh dateng ke rumah gue…” Anne bicara dengan suara bergetar ditengah kebisingan tempat yang semakin ramai. “Lo … apa lo… baru aja meramal kematiannya Cintya? Hah? Karena tadi lo sempet lihat Cintya di kantor kan?” lanjut Anne terdengar penuh penekanan sambil memandang Miko dengan tatapan kesal dan bingung.
“Anne…”
“Gue tahu lo punya kemampuan aneh yang ga masuk akal, tapi kenapa lo telat bilang ke gue, Miko!? Gue masih bisa selamatin dia kalau lo bilang lebih awal! Kenapa lo ga mencegah Cintya kaya dulu lo cegah Pak Gundi?” marah Anne hingga Miko merasa serba salah dan terpaksa menarik Anne menjauh dari kerumunan meskipun gadis itu terus berontak sambil menatapnya marah.
“Anne denger –”
“Ga usah, ga perlu. Lo mau minta maaf? Semuanya udah kejadian, Miko! Gue pikir lo orang yang bener-bener baik karena kemampuan –”
“Aku akan bilang! Sumpah, Anne, aku pasti akan bilang…”
“Tapi kenapa lo –"
“Kalau aku yang lihat kejadian itu. Tapi kali ini bukan aku, Anne. Kamu yang lihat!" sergah Miko seketika menghentikan aksi berontak Anne yang langsung melemparkan tatapannya kepada Miko
“Gue?” tanya Anne tersenyum miring. Anne kembali tertawa sinis kemudian menjauhkan Miko dari hadapannya dan hendak pergi, tetapi Miko kembali mencegatnya dengan hati-hati agar tak menyenggol Anne sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL INTO YOUR WORLD
Romance[REVISI] Anne seorang pengacara yang keras kepala dan egois. Sudah cukup sulit baginya menutupi kehidupannya yang tak mulus, ditambah lagi kejadian tak terduga yang membuatnya memiliki kemampuan tak masuk akal. Kemampuan itu mulanya dimiliki oleh Mi...