[REVISI]
Anne seorang pengacara yang keras kepala dan egois. Sudah cukup sulit baginya menutupi kehidupannya yang tak mulus, ditambah lagi kejadian tak terduga yang membuatnya memiliki kemampuan tak masuk akal.
Kemampuan itu mulanya dimiliki oleh Mi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anne tercengang melihat sebagian tumpukan surat kaleng yang diterima oleh Miko selama ini. Bahkan, ia sampai tak bisa berkomentar membaca kalimat-kalimat kebencian dan nada ancaman pada setiap suratnya.
"Lo gak laporin-" Anne menghentikan kalimatnya ketika Miko mendesis protes dengan kalimatnya yang belum selesai barusan.
"Kamu gak laporin ini ke polisi? Ini kan bisa diusut pengirimnya. Dan kamu bisa tuntut dia," ralat Anne merasa gemas.
"Nggak. Aku rasa gak perlu," jawab Miko menyenderkan tangannya sambil terus menatap Anne dengan senyum tipis di bibirnya dan kedua mata yang berbinar.
"Gak perlu? Kamu gak ngerasa risih? Ini semua ancaman lho, Mik."
"An, ini semua kemungkinan besar dari salah satu orang yang keluarganya gak berhasil aku selamatin dulu. Ini adalah hasil kebodohan yang aku buat dulu," jawab Miko sambil menatap surat-surat tersebut.
"Aku tahu kamu bodoh. Tapi ini..."
"Dulu aku pikir bisa bantu mereka semua selamat dari kecelakaan setelah lihat hologram mereka. Tapi kenyataannya, nggak."
"Ya. Orang yang gak berhasil kamu selamatin, akan terus nyalahin kamu dan anggap kamu sebagai penyebab kematian keluarga mereka. Tapi orang yang berhasil kamu selamatin malah akan anggap kamu itu aneh," sahut Anne. Ia mengingat jelas saat SMA dulu, betapa bodohnya Miko. Lari ke sana kemari untuk menyelamatkan orang, tapi yang didapatnya hanya cap orang aneh.
"Kalau kamu ada di posisi aku, dengan apa yang kamu alami sekarang, gimana?" tanya Miko penasaran.
Anne menoleh ke arah Miko, ia terdiam sejenak. Kemudian ia menggelengkan kepalanya.
"Bukan karena sikap empati kaya yang kamu punya Mik. Aku bingung karena yang aku punya cuma rasa takut," Aku Anne pada dirinya sendiri.
Meskipun begitu, Miko tahu perasaan seperti itu sudah Anne rasakan sejak awal mendapatkan kemampuan seperti ini. Hanya saja, gadis ini selalu menyangkal dan bersikap acuh.
"Iya, selama ini aku cuma berteriak-teriak kalau kemampuan kaya begini gak nyata, gak masuk akal, gimana pun aku harus cuek sama mereka, karena itu semua bukan urusan aku. Tapi sebenernya, aku takut. Dan kemampuan melihat hologram ini, bener-bener hal terburuk yang pernah dimiliki manusia," ucap Anne pelan. Q Miko menganggukkan kepalanya kemudian pelan-pelan memeluk Anne. Meskipun terkejut, Anne tak memberontak. Ia membiarkan Miko menariknya ke dalam pelukannya.
"Mik, ini... Ngapain sih?"
"Udah, diem dulu. Aku tahu udah lama kamu perlu ini. Dan sejak lama juga aku mau lakuin ini untuk nenangin kamu," jawab Miko sambil menepuk-nepuk punggung Anne perlahan.
Anne diam di dalam pelukan Miko, tak membalas. Ia hanya sedang beradaptasi berada di pelukan ini dan menikmati dekapan hangat serat tepukan halus di punggungnya.
