KESALAHAN MASA LALU

91 15 0
                                    

"Maksud kamu, di kantor Firma Hukum Laksana, ada seseorang yang udah pernah menyakiti Gema? Sampai dia dendam dan mengincar orang-orang di sana? Untuk apa? Bukannya itu akan lebih efektif kalau dia langsung mengganggu keluarga orang itu?"Anne meng...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Maksud kamu, di kantor Firma Hukum Laksana, ada seseorang yang udah pernah menyakiti Gema? Sampai dia dendam dan mengincar orang-orang di sana? Untuk apa? Bukannya itu akan lebih efektif kalau dia langsung mengganggu keluarga orang itu?"
Anne menghela napas berat sambil memijat keningnya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar kampung yang sepi.

Anne memilih untuk keluar dari mobil untuk melihat-lihat ke sekitar. Ia baru ingat kalau titik terakhir Randy di warung ini, pasti lokasi penyekapan, seharusnya ada di sekitar sini.

"Aku gak ngerti kenapa Gema menyembunyikan Randy di rumahnya sendiri. Bukannya itu terlalu jelas?" gumam Miko yang ikut keluar dari mobil.

"Rumah Gema?" tanya Anne bingung.

"Iya. Rumah Gema kan masih di sekitar sini, artinya Randy bener-bener disekap di rumahnya kan?"

Anne menganggukkan kepalanya kemudian melangkahkan kakinya mencari rumah Gema yang baru ia ingat ada di Jalan Cendrawasih ini juga.
Tanpa bertanya, Miko mengikuti dari belakang. Ia sudah tahu kalau Anne akan mencari rumah Gema. Dan Miko langsung menghentikan Anne ketika ia melihat sebuah rumah yang kini masih dikelilingi garis polisi.

"An, kamu ga bisa masuk sembarangan," bisik Miko menahan Anne yang hendak melangkah masuk melewati garis polisi.
Anne mengisyaratkan Miko untuk diam. Ia mengeluarkan sarung tangan latex dari dalam tasnya lalu memakainya. Ia juga memberikannya pada Miko dan mengisyaratkan laki-laki itu untuk memakainya juga.

"Kamu selalu bawa sarung tangan begini?" bisik Miko.

"Kita kan pergi buat penyelidikan. Jelas lah gue siapin hal begini," bisik Anne sambil berusaha membuka pintu rumah itu. Sayangnya seperti dugaannya, pintu terkunci rapat.

"Kaya begini aja dibawa. Giliran kotak  P3K jarang dibawa," gerutu Miko pelan.
Anne memutar, mencari jalan lain. Ia bersyukur kampung ini terlihat sangat sepi. Akhirnya Anne menemukan satu celah di atap. Anne segera menepuk lengan Miko dan mengisyaratkannya untuk naik ke atas.

"Serius? Gimana caranya?"

"Lo kan tinggi, gue naik ke atas bahu lo," bisik Anne pelan.

Miko menghela napas panjang kemudian mengedarkan pandangannya ke sekitar. Entah mengapa ia merasa seperti seorang pencuri saat ini.

"Bahaya, kalau jatuh gimana?" bisik Miko.

"Lo mau bantuin gue atau gue manjat sendiri?"

Akhirnya Miko mengalah. Miko naik ke atas dinding yang ditunjuk Anne, lalu berjongkok dan membiarkan Anne naik ke atas bahunya pelan-pelan. Sungguh, Miko tak menyangka kalau gadis semungil Anne bisa terasa berat juga.
Pelan-pelan dan sangat hati-hati Miko berdiri agar Anne bisa menggapai ke arah lubang plafon rumah ini.

"Hati-hati," bisik Miko ketika Anne sudah berhasil meraih pinggir celah plafon rumah. Anne berusaha keras naik ke atas. Namun, ia terkejut ketika tahu kalau celah yang ia pikir plafon ternyata tak ada atap penyangga hingga Anne hampir terjatuh.

FALL INTO YOUR WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang