HANYA MENERKA

95 13 0
                                    

Sudah beberapa kali Anne mengulang rekaman CCTV yang ia dapatkan dari staf kantor mengenai kejadian tempo hari ketika dirinya dijemput oleh pria asing yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Cintya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah beberapa kali Anne mengulang rekaman CCTV yang ia dapatkan dari staf kantor mengenai kejadian tempo hari ketika dirinya dijemput oleh pria asing yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Cintya. Namun, hingga detik ini, Anne masih belum bisa mengidentifikasi wajah dari laki-laki asing ini.

Sama halnya dengan Anne, Miko masih tak bisa mengidentifikasi wajah laki-laki itu karena sang supir keluar dari mobil hanya beberapa detik ketika Miko menarik Anne masuk ke dalam mobilnya.

“Kemungkinan Randy bisa tahu dari postur tubuhnya. Makanya dia langsung menduga laki-laki ini adalah pembunuh berantai yang dia cari,” gumam Anne.

Miko menggelengkan kepala pelan, dia harus mendapatkan sesuatu untuk menemukan siapa laki-laki ini. Dia sudah merelakan waktunya ke kantor ini dan memilih terlambat datang ke kafenya hanya untuk membantu Anne. Lalu, ketika Miko berniat mengatur kecepatan video dan memperlambatnya, ia menemukan sesuatu hal yang ganjil.

Miko terus mengutak-atik kecepatan rekaman, sampai tiba-tiba Anne menghentikan secara paksa video tersebut. Miko terkejut, tetapi dia lebih terkejut melihat raut wajah serius dari Anne yang menatap layar rekaman.

“Kita bisa lacak pemilik mobilnya!” seru Anne sambil meraih buku catatannya dan juga pulpen. Dia buru-buru menulis nomor plat mobil SUV berwarna abu-abu itu di buku catatannya.

“Ne, dia bisa aja minjem mobil orang atau mungkin mencuri. Kamu yakin, plat mobil itu berguna?” tanya Miko yang kelihatan ragu-ragu.

“Mungkin pelaku pakai mobil curian atau rental. Tapi kita bisa dapet petunjuk lain asal kita tahu siapa pemilik mobil itu,” jawab Anne sambil membuka layar ponselnya, mencari kontak seseorang yang bisa membantunya dalam hal ini. Sementara Miko hanya diam sambil memerhatikan rekaman video yang masih berhenti itu.

Miko menyipitkan matanya ketika dia menangkap sesuatu pada layar. Ia menggerakkan mouse untuk menggeser dan memperbesar gambar tersebut. Kemudian, dia tertegun ketika menyadari benda apa yang baru dia lihat.

Menyadari Miko yang hanya diam saja, Anne pun melirik ke arah laki-laki itu kemudian menyikut lengannya pelan. Ketika Miko menoleh, Anne mengangkat kedua alisnya dengan dahi mengeriyit, seolah bertanya ‘ada apa?’ pada Miko. Namun, laki-laki itu tak langsung menjawabnya. Dia malah kelihatan kaget seperti seseorang yang sedang melamun dan dikejutkan.

“Ini … waktu aku narik kamu ke dalam mobil, laki-laki itu sempat keluar dari mobilnya kan? Di tangan kirinya, dia pegang pisau,” jawab Miko mengarahkan Anne untuk melihat lagi ke arah layar laptop.

Anne tertegun, seketika nyalinya menciut ketika menyadari kengerian yang tak ia sadari sebelumnya ini. Bagaimana jadinya jika saat itu Miko tak memaksanya untuk masuk ke dalam mobilnya?

“Makasih, lho. Lo perjelas ketakutan gue,” sindir Anne kesal.
“Bukan gitu, Ann. Maksud aku, kalau tujuan laki-laki ini keluar untuk mencelakai kita berdua saat itu, artinya dia gak takut sama sekali kalau kejahatannya dilihat banyak orang, kan?” sahut Miko berpendapat, “tapi kemudian dia masuk lagi ke dalam mobil saat aku balik menatap dia. Setelah itu dia langsung tancap gas pergi dari depan kantor kamu. Artinya ada sesuatu yang menahan dia.”

FALL INTO YOUR WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang