“Ya, satu, dua… mulai!”
Anne meringis pelan sambil menendang Miko hingga jatuh terkapar dalam satu tendangan. Sang pelatih menghentikan pertandingan latihan itu dan menyatakan Anne menang dalam pertandingan tersebut.Padahal, teman-temannya sudah
pesimis Anne akan menang melawan Miko yang bertubuh lebih besar dan tinggi.Meskipun menang, Anne tak tersenyum sama sekali. Ia segera mundur dari lapangan dan menghindari teman-temannya yang sibuk dengan pertandingan selanjutnya. Ia duduk di belakang ruang latihan sambil melipat bagian celana seragam latihan Taekwondo-nya dengan hati-hati. Ia meringis lagi merasakan sakit di tulang keringnya yang memar. Namun, begitu sadar Miko menghampirinya, Anne segera menutup kembali kakinya dan hendak pergi sambil membuang muka dari Miko.
“Kamu kan menang, kenapa malah marah?” tanya Miko yang sangat sukses memancing Anne untuk menatapnya kesal.
“Kenapa?”
“Lo beneran ga tahu, atau pura-pura ga tahu?” tanya Anne dengan jutek. Miko menghela napas panjang, ia memang tak bisa berbohong kalau dirinya tahu kaki Anne sedang terluka sehingga ia mengalah dari Anne saat pertandingan. Ia menyodorkan sebuah kotak P3K kecil yang dibawanya kepada Anne.
Anne menghela napas panjang, kemudian merebut kotak tersebut. Ia memang membutuhkan kotak itu untuk luka yang ia dapatkan pagi ini ketika jatuh dari tangga sekolah.
“Lo tahu? Seseorang pernah bilang sama gue, katanya… Orang yang selalu selamatin orang lain, biasanya punya nyawa banyak. Mereka ga akan mudah mati,” ucap Anne sambil mengobati lukanya sendiri. Sementara Miko hanya diam mendengarkan Anne sambil memperhatikannya.
Anne menyelesaikan perbannya lalu menoleh ke arah Miko yang kelihatan menahan senyum karena merasa dipuji olehnya.
“Terus gue nanya, dari mana dia dapet kutipan itu. Dan lo tahu dari mana?” tanya Anne sambil membereskan peralatan yang ia pakai tadi ke kotak P3K. Lalu Miko menggelengkan kepalanya dengan antusias mendengarkan Anne.
“Dari buku dongeng,” lanjut Anne sambil memberikan kotak obat tadi kepada Miko lalu berjalan pergi meninggalkan Miko.Miko tersenyum kecil ketika sore ini, ia kembali mengingat Anne. Sekarang, pelan-pelan ia sudah bisa menggerakkan tubuhnya meskipun masih ada selang infus yang membatasi pergerakannya. Miko bersyukur berkat mengingat perkataan Anne saat itu, ia merasa pulih lebih cepat. Sayangnya, dokter masih belum bisa mengizinkannya untuk pulang.
“Pak Miko… tolong, jangan terlalu banyak bergerak dulu," ucap Bimo yang akhirnya terbangun setelah menjaga Miko hampir seharian di rumah sakit menggantikan Inggit.
“Bim, lebih baik sekarang kamu pergi ke kafe dan periksa keadaan di sana. Setelah itu, kamu boleh istirahat di rumah.”
“Siap, Pak!” sahut Bimo dengan sangat amat bersemangat beranjak dari duduknya hingga Miko ikut terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL INTO YOUR WORLD
Romance[REVISI] Anne seorang pengacara yang keras kepala dan egois. Sudah cukup sulit baginya menutupi kehidupannya yang tak mulus, ditambah lagi kejadian tak terduga yang membuatnya memiliki kemampuan tak masuk akal. Kemampuan itu mulanya dimiliki oleh Mi...