[REVISI]
Anne seorang pengacara yang keras kepala dan egois. Sudah cukup sulit baginya menutupi kehidupannya yang tak mulus, ditambah lagi kejadian tak terduga yang membuatnya memiliki kemampuan tak masuk akal.
Kemampuan itu mulanya dimiliki oleh Mi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Miko memutuskan untuk merental mobil pribadi karena mobilnya masih berada bersama Anne. Demi mempermudah pencariannya terhadap Guntur.
Hari ini, sesuai jejak yang ia lacak dari ponsel Liza, Miko menemukan sebuah gedung tua yang letaknya di pinggiran kota. Ia tahu Guntur pasti mematikan ponselnya. Dan untungnya Miko masih bisa melacak ponsel istrinya.
Miko memutuskan untuk berjalan kaki menyusuri kebun-kebun pisang dan ilalang yang tak terawat. Entah daerah apa yang sedang ia pijak. Miko tak perduli. Ia hanya perduli pada niatnya yang ingin menemui Guntur.
Saat sampai di depan gedung yang dituju, ternyata ini merupakan bangunan seperti rumah tua yang sudah tak terawat, tetapi terlihat masih sangat kokoh. Tak sesuai dengan dugaan Miko. Rumah ini sepi dan tak terlihat ada penjaga satu orang pun.
Miko mengendap-endap mencari celah. Namun ketika ia sedang mencari, Miko mendengar suara dua orang yang sedang ribut. Seorang perempuan dan laki-laki. Suaranya menggema di lingkungan yang sangat sepi di tengah hari ini.
Meskipun tak jelas apa yang diributkan, Miko mencari-cari celah masuk yang tak akan diketahui oleh Guntur. Akhirnya Miko menemukan sebuah pintu kayu yang sedikit terbuka, menandakan kalau pintu tersebut tak dikunci. Pintu belakang rumah. Namun baru saja Miko akan masuk, tiba-tiba pintu terbuka, sontak Miko segera menyingkir dan sembunyi.
"Liza!" panggil Guntur.
Miko terkejut ketika melihat wanita yang ia ketahui adalah istri Guntur ditampar dan ditarik paksa. Wanita bernama Liza itu berusaha berontak dan tak berhenti memaki Guntur dengan kata-kata kasar.
"Capek aku ngikutin kamu! Kamu pikir aku gampang terima kelakuan bejat kamu? Urus aja tuh perempuan gila yang pernah kamu nikahi!" bentak Liza sekali lagi mendapat tamparan dari Guntur.
Miko menundukkan kepalanya. Ia menggenggam pisau lipat yang ada di saku jaketnya. Hatinya benar-benar bergetar, pelipisnya berkeringat.
"Kamu denger ya, aku udah ga butuh perempuan itu. Target aku sudah selesai. Anak itu sudah mati, dan sekarang aku juga akan menghabisi Laras. Jadi sebaiknya kamu diam atau kamu juga akan aku habisi," bentak Guntur tajam lalu menarik Liza untuk masuk.
Miko menahan napasnya. Tiba-tiba ia kembali merasa dejavu. Orang itu, berniat kembali mengulangi hal yang pernah dilakukannya kepada ayahnya. Ingatannya terhadap sang ayah yang harus meninggal dengan cara seperti itu, membuat Miko kembali merasa sakit. Padahal, ayahnya tak melakukan kesalahan apa-apa.
Miko semakin kuat menggenggam pisau lipat yang ada di tangannya. Ia melangkahkan kakinya pelan-pelan ke dalam, melalui pintu tadi. Percekcokan masih terdengar. Guntur terlihat menarik Liza ke dalam sebuah ruangan.
Ketika Miko melangkah semakin masuk, perhatiannya beralih pada suara ketukan pintu dari dalam salah satu ruangan yang bunyinya berulang-ulang. Miko menghampiri ruangan tersebut dan mengintip melalui celah jendela. Ia terkejut melihat seorang perempuan lusuh yang diikat di kursi sambil menendang-nendang pintu.
