Miko tak ingat jika kakak iparnya memiliki sebuah villa di daerah Lembang kota Bandung. Namun, saat mereka menawarinya untuk mengajak Anne menginap dan liburan di sana selama beberapa hari, tentu Miko tak menolaknya. Kapan lagi bisa mengajak Anne liburan dan langsung disetujui oleh istrinya itu? Miko harus pandai-pandai mencari waktu yang tepat agar tak mendapat penolakan tegas dari Anne.
Entah hanya perasaannya saja atau bukan, tetapi memang ia merasa Anne jauh lebih baik sejak kasus kematian Cintya dan ayahnya terungkap. Apa lagi, sejak menikah, Anne benar-benar terlihat lebih lembut dan tidak sekeras kepala sebelumnya. Walaupun, terkadang masih ada saja kelakuan Anne yang membuat orang lain jengkel padanya.
Sekarang pukul 16:00 sore, matahari sudah mulai turun meski tak sepenuhnya. Miko dan Anne masih duduk di atas karpet tipis di hamparan rumput perkebunan di sekitar villa. Yap, mereka sedang melakukan piknik kecil-kecilan sesuai permintaan dari Anne.
“Ternyata, duduk diam begini aja sambil melihat pemandangan itu seru ya, Mik? Gak berisik, gak perlu lihat orang lalu-lalang, gak perlu … lihat hologram di mana-mana,” oceh Anne sambil memeluk lututnya sendiri di sebelah Miko.
“Aku sering begini, dan ada seseorang yang mengatakan kalau hal ini membosankan. Hanya dilakukan sama seorang psikopat,” sindir Miko pada Anne. Mendengar itu, tentu saja Anne langsung merasa kalau memang Miko sedang menyindirnya. Ia masih ingat, pernah mengatakan hal itu kepada Miko. Namun, dia tak tahu jika Miko akan mengingatnya.
“Kamu gak ngerti ya? Aku ngomong begitu tuh, biar kamu keluar. Jangan diam sendirian kaya begitu.”
“Emang gak bisa ya, kamu bersikap peduli sama orang lain tanpa perlu membuat mereka salah paham?” balas Miko sedikit mengejek Anne.
Anne menahan napasnya, dia belum terima dengan perkataan Miko yang seolah mengejeknya barusan.
“Terus kenapa? Kamu mau marah karena itu? Ya udah, marah aja,” sahut Anne seketika membuat Miko tercengang tak percaya. Apa wanita ini tak bisa bersikap manis sama sekali? Atau paling tidak, peduli jika memang dirinya marah?
Karena tak kunjung mendapat sahutan dari Miko, lantas Anne pun menoleh ke arah Miko yang hanya diam sambil memandanginya.
“Marah aja. Apa cara kamu marah itu begini?” tanya Anne pelan.
“Ah, udahlah. Aku gak akan pernah bisa marah sama kamu,” jawab Miko seketika membuat Anne tertegun. Jujur saja, dia agak tersipu mendengar hal itu dari Miko. Meski Miko mengatakannya dengan sedikit kesal, tetapi Anne tahu Miko sungguh-sungguh mengatakannya.
Anne menahan senyumnya. Dia melirik ke sekitar, kemudian menarik tas selempangnya.
“Aduh, pegel banget!” Anne menaruh tas selempangnya di paha Miko, kemudian dia membaringkan tubuhnya pelan-pelan, sambil menyenderkan kepalanya di kaki Miko. Pandangan Anne lurus ke atas, menghadap Miko yang masih diam karena terlalu kaget dengan pergerakan Anne saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL INTO YOUR WORLD
Romance[REVISI] Anne seorang pengacara yang keras kepala dan egois. Sudah cukup sulit baginya menutupi kehidupannya yang tak mulus, ditambah lagi kejadian tak terduga yang membuatnya memiliki kemampuan tak masuk akal. Kemampuan itu mulanya dimiliki oleh Mi...