TETAPLAH DI SISIKU

116 16 8
                                    

Setelah melalui banyak proses untuk penyelidikan, akhirnya jasad Cintya bisa dimakamkan oleh pihak keluarganya di tanah pemakaman keluarga mereka, tepatnya di daerah Jl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melalui banyak proses untuk penyelidikan, akhirnya jasad Cintya bisa dimakamkan oleh pihak keluarganya di tanah pemakaman keluarga mereka, tepatnya di daerah Jl. Pemuda.

Hanya segelintir pelayat yang diizinkan untuk mengikuti upacara pemakaman karena pihak keluarga sangat menghindari media-media yang mengabarkan mengenai kematian putri mereka yang cukup mengenaskan.

Untungnya, Anne masih diizinkan untuk datang. Awalnya, Anne tak pernah berpikir akan menghadiri pemakaman Cintya dengan emosional. Namun kenyataannya, saat ini, ia hampir menangis ketika melihat foto berbingkai Cintya yang tersenyum cantik, seolah baru kemarin mereka mengobrol dengan riang. Satu-satunya orang yang bisa memahaminya sejak mereka dipertemukan di satu universitas yang sama.

Cintya lebih tua darinya beberapa tahun, lebih dulu menikah, lebih dulu memiliki anak, lebih dulu bercerai, dan sekarang, lebih dulu pergi. Ada sedikit rasa penyesalan dari dalam lubuk hati Anne.

Seandainya ia menyadari semua pertanda itu lebih awal, mungkin saat ini Cintya selamat. Jika ia tak mempercayai hologram waktu yang dilihatnya, setidaknya ia mempercayai bayangan menyeramkan yang ia lihat ketika Cintya menarik tangannya waktu itu.

Tak jauh dari Anne, Miko kembali dirundung gelisah melihat gadis itu menatap sendu ke arah makam Cintya yang masih dikelilingi sanak saudaranya.

Meskipun tak mengatakannya, Miko yakin seberapa banyak penyesalan dan rasa sedih yang dirasakan Anne akibat kejadian ini. Karena hal inilah yang selalu menghantuinya dulu ketika masih memiliki kemampuan khusus itu.

“Tante Anne," panggil seorang anak perempuan berusia sekitar 4 tahun yang menghampiri Anne dengan raut wajah yang tenang.

Anne menunduk, ia melihat Rika meraih tangannya pelan-pelan sambil menatapnya.
“Tante Anne mau lihat Mama ya? Kata Oma, Mama lagi istirahat dulu di dalem. Kalau Tante Anne mau ke sana, Rika ikut ya?” ucap anak itu dengan polosnya menunjuk gundukan tanah makam Cintya dan menatap Anne lagi. “Soalnya Oma ga bolehin Rika ikut," lanjut Rika seolah memohon kepada Anne.

Anne hanya diam sambil menatap Rika tanpa bisa berkata apa-apa. Selain karena memang dirinya tidak pandai berinteraksi dengan anak kecil, ia juga masih terlalu kaget dengan kalimat yang dikatakan anak kecil polos ini.

“Rika… adek, sini," panggil seorang perempuan setengah baya yang berjalan menghampiri Rika ketika ia menyadari anak itu pergi dari mereka yang masih sibuk meratapi makam salah satu anggota keluarga mereka itu.

“Rika mau nyusul Mama sama Tante Anne," rengek Rika pelan.

“Shhh! Adek, sini dulu ya. Jangan main jauh-jauh oke?" ucap perempuan itu terlihat tak enak menatap Anne yang masih diam dengan pandangan kosong.

“Maaf ya, Mbak. anak kecil ngomongnya memang suka asal," ucap perempuan setengah baya itu merasa tak enak. Kemudian ia pamit pergi, tetapi Anne masih diam, alhasil Miko yang harus menanggapi perempuan itu.

FALL INTO YOUR WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang