Anne menggigit bibirnya gugup ketika ibunya sudah benar-benar masuk ke dalam rumah dengan raut wajah penuh kecurigaan. Ia paham betul, kenapa ibunya bersikap begini.
Biasanya, Anne pasti akan membukakan pintu dengan cepat jam berapa pun ibunya datang. Tidak seperti pagi ini, dirinya begitu lambat membukakan pintu. Selain itu, semua perintilan bekas masakan Miko yang belum sempat ia bereskan, menambah kegugupan Anne tentang apa yang sedang dipikirkan oleh ibunya.
Anne tak bisa menahan ibunya untuk berjalan-jalan di sekitar dapur. Mungkin jika dalam kondisi normal, ia bisa menahan ibunya dengan sikap keras kepala yang dimilikinya. Namun dalam situasi ini, menahan ibunya secara paksa untuk tidak berjalan-jalan di sekitar dapurnya sama saja menambah kecurigaan seorang ibu kepada anak gadisnya yang tinggal sendirian. Sudah jelas itu adalah ide yang buruk.
Tiba-tiba ibunya berbalik menatap Anne hingga gadis itu reflek berdiri tegap seolah memerintahkan syaraf-syaraf otaknya untuk siap siaga memberikan jawaban logis atas segala pertanyaan yang akan diajukan ibunya.
“Sejak kapan kamu bisa masak?” tanya Rita menyelidik.
“Aku baru belajar.”
“Baru belajar?” Rita mengedarkan pandangannya lagi, lalu sedetik kemudian ia segera menoleh pada Anne lagi dengan senyum sumringah, “bagus, Ne. Sudah waktunya kamu belajar masak. Apa ini karena pacarmu?”“Pacar?” gumam Anne dan di tempat yang berbeda, Miko pun bergumam hal yang sama.
Berdiri di balik pintu kamar Anne sambil mendengarkan suara ibu dan anak yang sedang bicara di luar itu membuat Miko penasaran akan kelanjutannya. Sebenarnya, yang membuat Miko sangat penasaran adalah, tentang kekasih Anne yang sempat diucapkan oleh Rita. Miko ragu jika Anne sudah memiliki kekasih. Meskipun gadis itu cantik, tetapi dengan sikap kasar dan keras kepalanya … Miko meragukan hal itu.
“Kamu tuh, kalau sudah punya pacar kenapa sih ga dikenalkan ke Mama? Ini penting -”
“Apa lagi yang penting tentang Anne buat kalian?” sergah Anne tiba-tiba hingga keadaan kembali menjadi hening lagi.Miko tertegun sejenak, ia khawatir kalau akan ada pembicaraan yang tak seharusnya ia dengar sebagai orang asing, sehingga Miko memilih untuk mengalihkan perhatiannya saja denganmelihat-lihat isi kamar Anne yang sedikit berantakan. Padahal, jika diperhatikan, tak begitu banyak barang atau furniture di dalam kamar ini.
Anne memang terlihat selalu memiliki konsep sederhana dalam hal apa pun, termasuk kamarnya ini. Hanya ada tempat tidur single size, meja kerja, kursi, karpet berbulu, dan rak buku yang menjulang tinggi. Rak buku yang biasanya ada di area ruang tengah untuk dipamerkan, gadis ini memilih kamarnya untuk menjadi tempat buku-buku itu bertengger.
Sebenarnya, kamar ini akan terasa lebih nyaman dengan tak begitu banyaknya furnitur. Sayangnya, sekarang kamar ini berantakan oleh selimut yang tergelatak asal, lalu buku-buku juga kertas-kertas coretan di meja yang berjatuhan juga di karpet, dan beberapa jaket yang menggantung di dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL INTO YOUR WORLD
Romance[REVISI] Anne seorang pengacara yang keras kepala dan egois. Sudah cukup sulit baginya menutupi kehidupannya yang tak mulus, ditambah lagi kejadian tak terduga yang membuatnya memiliki kemampuan tak masuk akal. Kemampuan itu mulanya dimiliki oleh Mi...