[REVISI]
Anne seorang pengacara yang keras kepala dan egois. Sudah cukup sulit baginya menutupi kehidupannya yang tak mulus, ditambah lagi kejadian tak terduga yang membuatnya memiliki kemampuan tak masuk akal.
Kemampuan itu mulanya dimiliki oleh Mi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anne duduk di halte Jl. Kemangi sore itu. Ia berencana untuk kembali ke kantor setelah menemui keluarga Dirga, mantan klien Cintya yang saat ini masih di penjara.
Setelah melihat bagaimana keluarga itu bersikap, dan penuturan dari kedua belah pihak keluarga, Anne mendapatkan sedikit kesimpulan. Apa yang terjadi pada anak-anak mereka, telah memecah hubungan kekeluargaan yang erat.
Keluarga Dirga dan keluarga mendiang sang istri ternyata berada di lingkungan yang sama. Mereka menikah dan hidup bahagia seperti kebanyakan pasangan.
Memang dari pihak keluarga istri tetap menyalahkan Dirga sepenuhnya karena Cintya gagal membuktikan kalau klien nya itu tak bersalah. Cintya hanya mampu membuat hakim mengurangi hukuman Dirga saja atas beberapa pertimbangan.
Meskipun begitu, dua keluarga yang dulu begitu erat, kini tak lagi saling menyapa. Anne kembali teringat bagaimana ekspresi sedih Cintya saat mengatakan kalau klien-nya dituduh membunuh istrinya.
Anne juga sempat menertawakan hal itu karena mengira Cintya terlalu emosional dalam menyikapi kasus klien nya. Namun sekarang, dari sisi keluarganya, Anne baru memahami kalau pantas saja Cintya begitu sedih karena gagal membuktikan Dirga tak bersalah.
Setelah kedatangannya yang mendadak hari ini, Anne sendiri yakin kalau Dirga adalah sosok suami yang sangat mencintai istrinya. Dia adalah orang yang paling terpukul ketika kehilangan istrinya.
Memang mungkin saja itu hal yang wajar terjadi bahkan setelah seseorang membunuh orang tersayangnya. Namun dalam kasus ini, Anne sendiri dibuat bingung. Ia benar-benar perlu berkas kasus ini dari Randy.
Bis yang ditunggu-tunggu oleh Anne akhirnya datang. Melihat situasi ini, rasanya Anne ingin sekali-sekali belajar menggunakan motor dan membeli kendaraan roda dua itu untuk dibawanya kemana-mana.
Sebelum masuk ke dalam bis, Anne menghentikan langkahnya ketika ia berpapasan dengan seseorang yang baru saja turun dari bis.
Seorang perempuan muda yang tengah menggendong bayi berusia sekitar satu tahun ini memiliki hologram yang menyala di atas kepalanya. Arah mata Anne mengikuti wanita yang hendak menyeberang itu.
Anehnya, Anne terlalu terpaku dengan hologram waktu di atas kepala wanita itu sementara ia tidak melihat hologram waktu di atas kepala balita tersebut. Lalu apa artinya hanya sang ibu yang akan meninggal? Tapi kenapa?
Lampu penyeberangan sudah menyala hijau, artinya orang-orang yang ingin menyeberang dari halte sudah bisa melewati jalan. Dalam kegundahannya, Anne berusaha mengejar perempuan itu sambil melirik ke kanan dan kiri untuk memeriksa apakah ada kendaraan yang mungkin menabrak mereka.
Anne terjatuh ketika ia menghentikan langkah cepatnya secara mendadak. Sebuah motor yang terlihat tak sabaran itu menerobos zebra cross dengan laju kencang, menghantam sebuah gerobak bakso yang tergelincir ketika si pemilik menarik ibu dan anak itu ke pinggir jalanan.
