SEMUANYA SUDAH TERJADI

121 12 4
                                    

Miko memarkirkan mobil sedan Toyota Corolla Altis hitam miliknya di parkiran kantor firma hukum Laksana, ia melirik arloji di tangan kirinya sementara tangan kanannya meraih sebuah pelastik putih berisi beberapa vitamin yang akan ia berikan kepada...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Miko memarkirkan mobil sedan Toyota Corolla Altis hitam miliknya di parkiran kantor firma hukum Laksana, ia melirik arloji di tangan kirinya sementara tangan kanannya meraih sebuah pelastik putih berisi beberapa vitamin yang akan ia berikan kepada Anne.

Sebenarnya, Miko tak yakin apakah Anne akan menerimanya atau tidak. Tapi sejujurnya, ia sedikit khawatir dengan kondisi gadis itu belakangan ini. Setelah cukup mengumpulkan keberanian, akhirnya Miko turun dari mobilnya dan ia tersenyum begitu melihat Anne. Namun, ia menghentikan langkahnya saat melihat Anne sedang bersama seorang temannya. Ia berniat menunggu sampai urusan mereka selesai.

Miko diam memerhatikan Anne dengan dahi mengeriyit heran dan menyadari keanehan yang terjadi pada Anne. Menurut Miko, selama ia mengenal Anne, gadis itu bukanlah tipe orang yang banyak memperlihatkan ekspresi selain sinis atau percaya diri yang berlebihan. Makanya, begitu Anne menunjukkan ekspresi lain, Miko dengan mudah menyadari ada yang berbeda dengannya. Dan, belakangan ini ia yakin melihat Anne berulang kali kebingungan dan linglung ketika melihat orang-orang tertentu. Seperti saat ini.

Gerak-gerik Anne terlihat seperti takut, marah, dan bingung pada perempuan yang sedang bicara dengannya itu. Ekspresi itu, hanya Anne perlihatkan hanya jika melihat darah. Miko baru mengingatnya, bahwa Anne sangat fobia melihat darah. Namun, apa yang membuat gadis itu terlihat begini sekarang? padahal sejauh ini Miko tak menemukan ada darah disekitar mereka.

"Udah ya, gue pergi duluan," pamit Cintya tersenyum pada Anne.

Begitu Cintya masuk ke mobil, Anne tak langsung pergi. Gadis itu diam mematung di tempatnya sambil terus memandangi mobil BMW abu-abu itu melaju pergi. Hingga akhirnya Anne berusaha untuk menyadarkan dirinya sendiri kalau semua yang dilihatnya sekelibat itu tak nyata. Dan begitu ia berbalik, Anne hampir saja berteriak ketika melihat Miko tiba-tiba berdiri di sebelahnya, entah sejak kapan.

“Ngapain di situ sih!” umpat Anne sambil mengelus dadanya karena kaget.

“Ini… aku mau kasih kamu beberapa vitamin," ucap Miko sambil menyodorkan pelastik yang dibawanya kepada Anne. Sayangnya, Anne tak menanggapi sama sekali. Dia malah melirik lagi ke arah mobil BMW tadi pergi. Apakah ada yang salah dengan otaknya sehingga selalu berhalusinasi?

"Jadi pengacara itu pasti berat banget kerjanya sampe kamu sering kehilangan fokus!" Miko memaksa Anne untuk menggenggam pelastik tersebut di tangannya. Anne yang menerima pelastik itu sempat melihat isinya, tetapi kemudian ia menggelengkan kepalanya pelan dan mengembalikan plastik itu kepada Miko.

“Engga, gue ga butuh ini. Kayanya gue harus ke psikolog," jawab Anne sambil menyalakan layar ponselnya mencari kontak mantan klien-nya yang berprofesi sebagai psikolog.

“Psikolog? Kenapa?” tanya Miko memegangi pelastik putih yang ditolak Anne itu.

Anne menggigit bibirnya, seketika ia ragu ketika Miko bertanya kenapa ia perlu ke psikolog. Anne sendiri mulai mencari-cari jawaban yang tepat untuk mengatakan keluhannya kepada psikolog nanti. Mana mungkin ia mengatakan kalau ia sering melihat semacam hologram waktu? Atau bayangan mengerikan tentang seseorang.

FALL INTO YOUR WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang