Anne melepas sabuk pengamannya dengan kesal. Sudah dua jam lebih ia merutuki dirinya sendiri. Gara-gara bangun kesiangan di kafe Angkasa, Miko menerima panggilan telepon dari ibunya lewat ponsel milik Anne, sehingga Miko tahu kalau hari ini adalah hari pertunangan adiknya. Dan dampaknya, sekarang dia benar-benar 'diseret' untuk pulang ke rumahnya, tempat pertunangan itu diselenggarakan."An, udah jangan cemberut gitu. Kamu dateng udah pakai pakaian formal, seenggaknya jangan pasang muka jutek juga dong di acara adik kamu," bujuk Miko memperhatikan Anne yang dari tadi susah sekali diajak turun.
"Gue udah dateng aja udah bagus. Gak perlu banyak protes," sahut Anne menghela napas panjang.
"Anne, kamu kan tadi bilang sendiri. Cuma datang dan pulang lagi, jadi seenggaknya kamu harus bersikap baik dong sama mereka. Kan cuma beberapa menit," bujuk Miko menahan Anne yang hendak keluar dengan raut wajah kesalnya.
Anne menghela napas panjang kemudian memaksakan senyumnya, lalu dia keluar dari mobil tersebut ketika Miko sudah melepaskan tangannya.
"An, nih jangan lupa," ucap Miko menyodorkan satu kotak kado yang ia beli dalam perjalanan menuju ke sini. Anne mendengus pelan sambil merebut kotak tersebut dari Miko lalu menutup pintu mobil. Sementara itu Miko menunggu di mobil, karena ia takut Anne merasa risih datang bersamanya. Namun, melihat Anne yang hanya berdiri di depan tenda acara tersebut, Miko rasa, Anne memang sedang kesulitan untuk membawa dirinya masuk bahkan ke dalam lingkungan keluarganya sendiri.
Ketika Anne masih diam untuk memikirkan bagaimana menghadapi orang-orang di sana, yang akan bertanya banyak hal tentangnya. Atau mungkin diam-diam mengasihaninya. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan seseorang yang menggandeng tangannya.
"Gak usah banyak mikir, buruan masuk," ucap Miko masih menggandeng tangannya masuk ke dalam acara pertunangan yang masih berlangsung ini. Awalnya, Anne memang berusaha melepaskan tangannya dari Miko. Namun laki-laki ini bersikeras menggengam tangannya masuk ke dalam.
"Miko, Mik..."
"Udah diem aja, An. Kalau gak gini, kamu gak akan masuk ke sini," balas Miko berbisik.
Anne hampir saja menyikut pinggang Miko, tetapi ibunya sudah terlanjur melihat mereka berdua. Seketika, wajah Anne memucat, habislah ia sekarang. Dan melihat putri sulungnya itu benar-benar datang, Rita pun segera menghampiri Anne melewati para tamu undangan yang sedang menikmati jamuan makanan darinya.
Senyum lebar mengembang di wajah Rita sambil memeluk Anne dengan sangat erat hingga gadis itu hanya bisa diam seperti dililit seekor ular piton. Mungkin, sebentar lagi ia akan kehabisan napas.
"Mama seneng banget lho, kamu dateng. Keluarga kita yang lain juga pada nanyain kamu. Kamu udah makan, Ne?" tanya Rita dengan antusias.
"Udah," jawab Anne singkat.
Seolah sudah biasa dengan jawaban singkat putrinya, Rita hanya tertawa pelan kemudian mengalihkan perhatiannya pada laki-laki yang sedang berdiri di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL INTO YOUR WORLD
Romance[REVISI] Anne seorang pengacara yang keras kepala dan egois. Sudah cukup sulit baginya menutupi kehidupannya yang tak mulus, ditambah lagi kejadian tak terduga yang membuatnya memiliki kemampuan tak masuk akal. Kemampuan itu mulanya dimiliki oleh Mi...