Selamat Membaca!!
Zora Aurora Akarsana.
Gadis itu kini terdiam mematung dengan air mata yang membanjiri pipinya, pikirannya kosong, tubuhnya bergetar hebat dan dia tidak bisa melakukan apapun. Kini dia menatap kosong sosok ibunya yang terbaring tak bernyawa dengan darah yang terus menerus keluar dari kepalanya.
"Bunda," suaranya tenggelam karena teriakan dari seseorang.
"SOFIA!"
Kenapa ini harus terjadi kepadanya? Kenapa Bundanya harus pergi secara mengenaskan tepat di depan matanya? Zora tidak bisa apapun, dia hanya anak kecil.
Zora takut Bunda.
"... Zora yang menembak ... "
Zora yang juga terluka harus dituduh sebagai pembunuh ibunya sendiri, apakah dia akan bertahan? Siapa yang sebenarnya membunuh ibunya jika bukan dirinya?
Itulah awal dari penderitaan gadis yang mempunyai senyum sehangat mentari dan memiliki rahasia kelam segelap kegelapan. Melalui hari dengan senyuman hingga pergi dengan cara mengejutkan.
***
Rasa sedih dan kepedihan bisa tertutupi dengan adanya senyuman tegar dalam menghadapinya.Bagaimana jika seseorang bertopeng senyuman manis memperlihatkan betapa hancurnya dia dan betapa sakitnya dia.
Maaf jika hati merasa tidak mampu dalam menghadapi segala kesakitan yang betubi-tubi menghantam hatinya sehingga tak bisa berbuat apa-apa kecuali menangis dalam diam.
Maaf jika hati tidak dapat bertahan lebih lama dan memilih menghilang bersama tuannya.
Tolong berhenti menyakiti, ini sangat sakit melebihi kesakitan yang pernah diterima. Kata-kata kasar, kotor, penghinaan, dan hal lainnya sanggup membuat mulut diam, mata berair dan hati hancur.
Hati rapuh dengan senyuman tegar dapat tertutupi dan tak terlihat lagi, sampai jumpa.
_Don't Worry I'm Very brOKen_
Jangan lupa untuk vote dan coment biar aku lebih semangat.
Sampai jumpa dengan jumphi👋❤
Call me Jumphi☺
04042022
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiley: I'm Okay [END]
Random[Selesai revisi] Ikuti alurnya, nikmati prosesnya, rasakan sakitnya. Cerita ini tentang seorang gadis yang berusaha untuk keluar dari tuduhan keluarganya sendiri, dituduh sebagai pembunuh dan tidak dianggap sebagai keluarga. Tragedi yang menewaska...