Hallo semuanya 👋
Apa kabar?
Sehat selalu dan jangan lupa untuk selalu bahagia juga.Voment!!!
Selamat membaca!
"Papa cepet, nanti Zora terlambat!"
Anak gadis berseragam putih biru menarik tangan kedua kakaknya agar mengikutinya, sesekali dia berteriak memanggil sang-Ayah karena lama.
"Iya, ayo kita berangkat." Ayahnya mengusap pelan kepala anak gadis satu-satunya itu.
Mereka masuk kedalam mobil kemudian dengan tenang berangkat menuju sekolah. Mobil mereka melaju di jalan dan kemudian terhenti di area Sekolah. Satu kelurga itu keluar dari dalam mobil.
Mereka terlihat sangat bahagia, banyak juga yang iri dengan kehidupan Zora yang mereka anggap sangat sempurna. Mereka ingin bertukar posisi dengan Zora yang memiliki segalanya, kedua kakak lelaki yang sangat menyayanginya, kedua orang tua yang sangat kaya.
"Liat deh Zora, dia udah cantik, kaya, disayang banget lagi sama keluarga. Iri banget gue."
"Gue juga iri, dia juga pintar lagi sampai bisa loncat kelas. Gak habis pikir."
Zora, kedua kakaknya dan ayahnya berpisah sambil melemparkan senyuman. Zora yang akan masuk ke kelas 7, kedua kakaknya yang akan pergi ke kelas 8 dan ayahnya yang sedang memiliki urusan dengan kepala sekolah.
Zora yang berpisah dengan keluarganya dengan cepat dikerumuni oleh beberapa siswa bahkan siswi yang ingin mendekatinya.
"Hallo semuanya," hanya dengan senyuman dan sapaan biasa saja bisa membuat semuanya tersenyum senang.
"Zora, hari ini lo cantik banget, loh!"
"Oh, terima kasih."
"Zora! Zora!"
Zora berbalik melihat beberapa siswa yang berlarian Menghampirinya. Dia sekarang terlihat seperti selebriti yang sedang dikejar oleh para penggemarnya.
"Boleh minta foto gak Zora!" ucap seseorang disana.
"Kakak semuanya, kalian harus masuk ke dalam kelas kalian. Mau bel masuk," ucap Zora pelan lalu masuk kedalam kelasnya.
Zora berhenti kemudian berbalik. "Saat jam istirahat kita makan bareng di kantin ya."
Zora kembali melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam kelas, dan saat itulah para siswi yang tadi melompat kegirangan.
Zora duduk di bangku paling depan, dia mengambil buku kemudian memakai headphone yang menggantung di lehernya. Dia dengan tenang membaca kata demi kata yang tersusun rapi dari buku itu hingga guru masuk dan memulai untuk belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiley: I'm Okay [END]
Acak[Selesai revisi] Ikuti alurnya, nikmati prosesnya, rasakan sakitnya. Cerita ini tentang seorang gadis yang berusaha untuk keluar dari tuduhan keluarganya sendiri, dituduh sebagai pembunuh dan tidak dianggap sebagai keluarga. Tragedi yang menewaska...