Selamat membaca!
"Curang lo, kalo gue tau lo dan Zora liburan gue gak ikut keluar negeri sama orang tua gue. Kenapa lo gak bilang?! Candra!!"
Zion menatap tidak percaya kepada Candra yang berada di sampingnya, sedangkan Candra. Dia terlihat biasa-biasa saja seperti tidak terjadi apapun.
"Pasti lo deketin dia 'kan? Sial! Kecolongan gue."
Candra berhenti kemudian menatap sinis Zion, "gue pernah ajakin lo."
Zion memasang wajah tidak terima, "lo cuma bilang liburan, tapi gak bilang liburan sama Zora."
"Lo duluan motong ucapan gue."
Zion terdiam, benar juga ucapan lelaki batu itu. Zion tidak mendengarkan kelanjutan dari ucapan Candra dan langsung memotongnya.
"Lo mau ikut gue liburan bar–"
"Sorry bro, gue liburan bareng ortu."
Zion merutuki dirinya, harusnya dia mendengarkan lebih lanjut. Dasar Zion bodoh.
Mata Zion beralih pada dasi yang berada ditangan Candra, "ngapain lo megangin terus tu dasi, pakai dong."
"Gue gak tau." Ucapnya santai lalu menyodorkan pada Zion. "Pakein."
Zion tersenyum kikuk, "maaf nih bro, tapi gue juga dipakain sama nyokap."
Tangan Candra seketika jatuh kemudian dia berbalik dan ingin berjalan lurus tapi kakinya terhenti ketika melihat sosok yang menurutnya kecil di depannya.
"Candra, lo mau gue pakein dasi?"
"Eh, dek Zora. Cari siapa?" tanya Zion dengan binar mata yang memancarkan semangat.
"Nggak cari siapa-siapa, cuma lewat aja. Ini kan koridor umum," jawabnya yang dibalas anggukan dari Zion.
Zora beralih menatap Candra yang dari tadi diam, "mau nggak?"
Zion menyenggol bahu Candra, "ditanyain tuh, mau gak?"
Tidak ada suara dari Candra, dia hanya menyodorkan dasi pada Zora. Zora dengan senang hati menerimanya lalu Candra memajukan sedikit badannya agar sejajar dengan badan Zora.
Zora melingkarkan dasi pada leher Candra kemudian memasangnya dengan baik, terakhir dia membenarkan dasi yang sedikit miring. Karena itu Zion dibuat tidak tenang melihatnya, dia bahkan menggigit tangannya sendiri.
"Selesai."
Zora menatap baju Candra yang keluar, "masukin bajunya ke dalam. Pasti tambah rapi."
Candra mengangguk, "makasih."
Zion yang mendengar hal itu menatap terkejut pada Candra, "lo ... lo pasti bukan Candra."
Zora terkekeh pelan, wajah Zion sangatlah lucu. Karena hal itu Candra mendorong wajah Zion agar menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiley: I'm Okay [END]
عشوائي[Selesai revisi] Ikuti alurnya, nikmati prosesnya, rasakan sakitnya. Cerita ini tentang seorang gadis yang berusaha untuk keluar dari tuduhan keluarganya sendiri, dituduh sebagai pembunuh dan tidak dianggap sebagai keluarga. Tragedi yang menewaska...