Jumphi up lagi, soalnya besok Jumphi lagi ada kegiatan. Jadi, sekalian deh.
Selamat membaca!
Zora menatap Sunrise dari balkon kamarnya dengan senyuman yang mengembang. Tangannya dari tadi setia memegang kalung pemberian dari Sofia membuat kenangan indah saat ulang tahunnya dulu teringat jelas.
Dulu ulang tahunnya selalu terasa hangat dan sangatlah berbahagia, tapi, sekarang. Walaupun tidak sama seperti dulu lagi Zora tetap bahagia dengan keadaannya sekarang, dia harus melangkah maju.
"Selamat ulang tahun, Zora." Ucapnya memberi selamat untuk dirinya sendiri.
Ting!
Dentingan dari ponsel Zora terdengar, pertanda ada seseorang yang mengiriminya pesan.
Candra🌙
|Mau dijmput?
Zora tersenyum menatap pesan dari Candra, padahal ini masih sangatlah pagi. Apakah Candra merindukannya?
Nnti berangkat bareng Kak Arsenio|
|Oh, ktemuan di rooftop setlah smpe
Ok|
Read.Zora tersenyum lalu keluar dari kamarnya, setelah sampai di depan kamarnya dia berjalan ke arah kiri untuk pergi ke kamar sebelah. Dia menatap pintu berwarna hitam itu dengan datar lalu menggedor-gedor pintu kamar milik Arsenio.
"Kak! Lo udah janji kalo mau berangkat pagi!!"
Kenop pintu kamar bergerak kemudian pintu terbuka menampilkan Arsenio yang telah siap dengan pakaian rapi dan tas yang bertengger di sebelah bahunya.
"Selamat ulang tahun," ucapnya yang membuat Zora tersenyum lebar.
"Terima kasih," ucap Zora tulus lalu mereka berjalan menuruni tangga.
"Hanya itu, gak mau ngucapin apa gitu yang lebih panjang. Mana kadonya?"
Arsenio menggeleng lalu berhenti berjalan sehingga Zora ikutan berhenti. Arsenio memberikan tatapan datar sehingga Zora merasa kikuk dan mempererat genggaman tangannya pada pegangan tangga.
"Kenapa?" tanya Zora dengan ekspresi bingung.
Arsenio mendekat lalu memeluk Zora, Zora hanya menahan napasnya selama beberapa detik karena kaget. Tidak hanya itu, Arsenio juga mengusap lembut kepala Zora.
Arsenio melepaskan pelukannya lalu menangkup kedua pipi Zora dan memberikan kecupan pada kening adiknya itu selama beberapa detik.
"Itu hadiah dari gue." Sebenarnya Arsenio telah menyiapkan hadiah, tapi dia akan memberikan hal itu nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiley: I'm Okay [END]
Random[Selesai revisi] Ikuti alurnya, nikmati prosesnya, rasakan sakitnya. Cerita ini tentang seorang gadis yang berusaha untuk keluar dari tuduhan keluarganya sendiri, dituduh sebagai pembunuh dan tidak dianggap sebagai keluarga. Tragedi yang menewaska...